Bisnis.com, JAKARTA - Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diproyeksikan menjadi salah satu penopang swasembada bawang putih 2021 dengan lahan potensial yang luas.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, potensi lahan untuk pengembangan bawang putih di kabupaten itu mencapai 10.000 hektare (ha), yakni 5.000 ha di Kecamatan Pasir Jambu dan Ciwidey, 3.000 ha di Kecamatan Cimenyan, dan 2.000 ha di Kecamatan Pengalengan.
Ketua Kelompok Sauyunan Desa Marga Mekar, Kecamatan Pengalengan, Juhara, mengatakan Pengalengan selama ini memasok 3,6 ton per pekan ke Bandung, Bogor, dan Jakarta, dengan harga jual Rp15.000 per kg.
Jumlah itu biasanya melompat menjadi 5-7 ton per hari menjelang Imlek, yakni pada bulan Januari-Februari, dengan harga Rp17.000-Rp25.000 per kg. Untuk mengantisipasi Imlek, petani biasanya memulai tanam Oktober-November.
Kelompok Sauyunan sudah sepakat mengembangkan manajemen tanam, yakni harus ada tanam dan panen 2 ha per hari. Sebab, bila kurang dari luasan itu, pasokan ke Jabodetabek akan berkurang.
"Wilayah kami tidak mengenal off season karena air tersedia sepanjang tahun," kata Juhara dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian, Minggu (25/6/2018).
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bawang Putih Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey, Muchtar, menyebutkan luas tanam bawang putih eksisting saat ini hanya 30 ha dengan varietas yang ditanam meliputi lumbu hijau, lumbu kuning, tawangmangu baru, dan sangga sembalun.
Menurut dia, produktivitas berkisar antara 12 hingga 15 ton per ha. Adapun harga panen basah Rp13.000 per kg, sedangkan panen muda Rp20.000 per kg.
“Pemasok bawang putih muda sebagian besar Ciwidey, sedangkan harga benih kami jual Rp60.000 per kg,” katanya.