Bisnis.com, BANDUNG— Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memulai proyek tol Bandung-Tasikmalaya.
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya sudah berdiskusi dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra, terkait kelanjutan inisiasi tol yang mengambil rute Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya tersebut.
“Kami berdiskusi untuk kembali melaniutkan proyek tol ini mengingat studi kelayakannya sudah ada. Permintaan kami BPJT bisa memulai tender investasi,” katanya dihubungi Bisnis di Bandung, Rabu (20/6/2018).
Iwa mengaku setelah urusan tol Trans Jawa hingga Surabaya mulai berjalan, sudah saatnya pemerintah melirik untuk mematangkan konektivitas tol di Selatan.
“Kalau pusat memulai maka provinsi dan kabupaten/kota yang dilalui akan mendukung penuh, jadi sarana di Selatan untuk dilalui pemudik akan sangat memadai,” katanya.
BPJT sendiri menurut Iwa merespons dorongan ini dengan rencana pembahasan lebih lanjut. Dari pembicaraan pihaknya, lelang investasi dan juga pemrakarsa dimungkinkan untuk bisa dilakukan.
“Paling tidak dimulai untuk ruas Gedebage-Majalaya sepanjang 15 kilometer sudah bisa dilakukan proses pembebasan lahan hingga lelang konstruksi,” ujarnya.
Guna memicu adanya minat investasi, Kepala BPJT menurutnya akan mengkoordinir pemrakarsa jalan tol tersebut. Jika upaya ini berhasil maka langkah ke lelang investasi akan makin terbuka. “Tentu prosesnya sesuai aturan, tapi minat investasi membangun tol ini harus dipicu pemrakarsa,” katanya.
Menurutnya dalam pembahasan lebih lanjut, pihaknya akan memastikan dimana kewenangan provinsi yang bisa dilakukan lebih lanjut guna menopang kewenangan dan proses yang dilakukan pemerintah pusat.
“Kami sudah memiliki pengalaman dalam mendorong inisiasi jalan tol di Soreang-Pasirkoja jadi mudah-mudahan tol ini pun bisa segera direalisasikan,” tuturnya.
Iwa memastikan dukungan pemprov dan daerah yang dilalui ruas tol sepanjang kurang lebih 100 kilometer-106 kilometer tersebut sudah sangat siap mengingat Selatan memang sudah menunggu sentuhan infrastruktur.
“Nanti mudik akan jauh lebih lancar dengan konektivitas Utara-Selatan. Tanjakan Nagreg dan kemacetan Malangbong akan tinggal kenangan,” paparnya.
Kadishub Jabar Dedi Taufik mengakui keberadaan tol tersebut bisa memecah kepadatan di jalur nasional yang kerap menjadi momok mudik balik setiap tahun dan akhir pekan. “Jalur Garut hingga Ciamis itu padat selain arus mudik juga dipenuhi pemudik lokal dan mereka yang berlibur ke tempat wisata,” katanya.
Meski pihaknya sudah melakukan berbagai upaya meminimalisir kemacetan seperti penataan lalu lintas di sejumlah pasar, kepadatan masih tetap terjadi karena dukungan jalan yang tidak seimbang dengan arus kendaraan. “Jadi solusinya bisa buka tutup di sejumlah ruas langganan macet beberapa kali,” ujarnya.
Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi juga menilai perwujudan tol ini selain menjadi solusi kemacetan bisa menjadi akses warga Selatan Jabar ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
“Kalau umroh dan haji sudah dilayani penuh Bandara Kertajati maka warga di Selatan butuh akses cepat, sekarang Tasikmalaya-Bandung bisa di atas 4 jam bahkan lebih,” katanya pada bisnis.