Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juni 2018, Harga Mineral Bergerak Variatif

Sepanjang semester I/2018, harga mineral acuan (HMA) terus bergerak secara bervariatif untuk masing-masing komoditas.
Aktivitas pekerja di pabrik aluminium milik Hyamn Group, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Aktivitas pekerja di pabrik aluminium milik Hyamn Group, di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Sepanjang semester I/2018, harga mineral acuan (HMA) terus bergerak secara bervariatif untuk masing-masing komoditas.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 1857 K/30/MEM/2018, HMA komoditas nikel untuk Juni 2018 ditetapkan senilai US$14.102,75 per dry metric ton (dmt), naik 3,81% dari US$13.584,76 per dmt dari HMA Mei 2018. Sama seperti nikel, komoditas tembaga naik 1,26% dari US$6.751,79 per dmt pada Mei 2018 menjadi US$6.837,1 per dmt pada Juni 2018.

Harga aluminium pun mengalami kenaikan 7% dari US$2.150,79 per dmt menjadi US$2.301,43 per dmt. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar di antara mineral lainnya.

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami penurunan pada bulan ini. Untuk timbal, HMA Juni 2018 turun 1,98% dari US$2.372,19 per dmt pada Mei 2018 menjadi US$2.325.25 per dmt.

Untuk seng, penurunannya sebesar 3,86% dari US$3.222,74 per dmt pada HMA Mei 2018 menjadi US$3.098,3 per dmt. Begitu pula dengan kobalt yang HMA-nya ditetapkan senilai US$90.062,5 per dmt, turun 2,5% dari US$92.357,14 per dmt dari HMA Mei 2018.

Besaran HMA tersebut ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange (LME), London Bullion Market Association (LBMA), Asian Metal, dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Nantinya, HMA tersebut akan menjadi acuan dalam menentukan harga patokan mineral (HPM).

"Harga mineral logam acuan digunakan sebagai dasar penghitungan harga patokan mineral logam bulan Juni tahun 2018," mengutip Kepmen ESDM tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper