Bisnis.com, JAKARTA-Chevron Corporation telah memulai produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di unit kedua dari pengembangan Wheatstone yang nilai investasinya mencapai US$34 miliar.
Produksi tersebut sekaligus menandai selesainya dua megraproyek di Australia yang sempat mengalami penundaan dan lonjakan nilai investasi. Adapun Wheatstone unit 2 tersebut merupakan yang terakhir dari 5 unit proyek LNG yang dibangun Chevron di Australia Barat dalam satu dekade terakhir. Total nilai investasinya mencapai US$88 miliar.
"Dengan fasilitas LNG Wheatstone dan Gorgon yang dioperasikan Chevron saat ini, kami memberikan sumber energi baru yang signifikan bagi pelanggan di kawasan ini," tutur Chevron Australia Managing Director Nigel Hearne, mengutip Reuters Jumat (15/6/2018).
Dengan kapasitas 8,9 juta ton LNG per tahun, proyek LNG Wheatstone merupakan proyek ke-8 yang diselesaikan di Australia. Hal ini membuat Australia menjadi penantang serius bagi Qatar sebagai eksportir LNG terbesar dunia, mengingat masih tersisa dua proyek yang tengah dikerjakan Inpex Corporation dan Royal Dutch Shell.
Apabila beroperasi dengan kapasitas penuh, produksi Wheatstone diperkirakan bakal setara 6% dari total produksi LNG di Asia Pasifik.
Dalam proyek tersebut, Chevron bermitra dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec), Woodside Petroleum, Kyushu Electric Power Co., dan perusahaan patungan yang sebagaian dimiliki oleh para pembeli utama LNG dunia, JERA.
Khusus untuk Woodside, lonjakan produksi dari Wheatstone bakal menjadi kunci untuk mencapai produksi tahunan yang ditargetkan mencapai 100 juta barel setara minyak pada 2020.