Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengimbau pengelola bandara menyediakan sarana transportasi darat kepada penumpang penerbangan tambahan guna menjamin keselamatan.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menyarankan pengelola bandara dapat melakukan improvisasi terutama dalam hal pelayanan kepada penumpang pada jam-jam kritis, misalnya pada tengah malam.
"Jika penumpang ingin melanjutkan perjalanan darat dengan angkutan umum, pengelola bandara harus menambah dan memeriksa angkutan umum, sehingga jumlahnya mencukupi dan keamanannya terjamin," kata Agus, Rabu (13/6/2018).
Dikatakan, pada malam hari merupakan waktu yang rawan untuk bepergian naik angkutan umum. Apalagi, biasanya pemudik membawa barang bawaan yang banyak.
Pengelola bandara, lanjutnya, harus bisa menyiapkan angkutan umum yang jumlahnya memadai dan terjamin keamanannya untuk penumpang extra flight. Untuk itu, pengelola bandarabisa bekerja sama dengan pemerintah daerah atau perusahaan angkutan umum setempat.
Di sisi lain, Agus juga meminta para penumpang extra flight untuk sabar dan sebisa mungkin menunggu waktu yang lebih baik untuk meneruskan perjalanan darat. Namun, sebaiknya penumpang bisa dijemput oleh sanak saudaranya karena itu lebih aman.
Baca Juga
Operator bandara bisa melakukan improvisasi menyediakan atraksi atau layanan khusus agar penumpang betah di bandara selama menunggu jemputan dari sanak saudaranya.
"Tidak usah khawatir, bandara-bandara di Indonesia standarnya sudah bagus, tidak kalah dengan luar negeri. Kami selaku regulator penerbangan selalu mengauditnya sesuai aturan-aturan yang berlaku di dunia penerbangan nasional maupun internasional," ujarnya.