Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN: Fasilitas Trans-Jawa Semakin "Lengkap"

Sejak beberapa bulan lalu, pemerintah bekerja keras dalam menyukseskan mudik Lebaran tahun ini, khususnya perbaikan penyelesaian jalan yang ada di Pulau Jawa.
Antrean kendaraan di gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (10/6). Data dari PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pada H-5 Lebaran, jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Palimanan mencapai 44.408 mobil./ANTARA FOTO-Dedhez Anggara
Antrean kendaraan di gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (10/6). Data dari PT Lintas Marga Sedaya (LMS) pada H-5 Lebaran, jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Palimanan mencapai 44.408 mobil./ANTARA FOTO-Dedhez Anggara

Sejak beberapa bulan lalu, pemerintah bekerja keras dalam menyukseskan mudik Lebaran tahun ini, khususnya perbaikan penyelesaian jalan yang ada di Pulau Jawa.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa dengan segala persiapan yang telah dilakukan, akan membuat mudik pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Memang, cerita mudik tahun ini berbeda bila dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun lalu para pemudik melewati jalur tol darurat yang berupa hamparan tanah merah dan berdebu, tahun ini pemudik bisa merasakan jalur tol yang sebagian perkerasan kaku (rigid pavement), aspal, dan lean concrete.

Sebagian jalan, terutama jalan tol di jalur Trans-Jawa dan non-Trans-Jawa pun sudah bisa dilalui meskipun berstatus fungsional.

Saya pun menjajal tol Trans-Jawa dari Jakarta hingga menuju Kartasura yang ditempuh selama 10 jam. Dengan dibukanya beberapa ruas fungsional memang sangat memangkas waktu perjalanan bila dibandingkan dengan ketika melintasi jalur jalan nasional.

Di beberapa seksi ruas tol seperti Pemalang—Batang dan Batang—Semarang, pemudik diimbau untuk berhati-hati dan menjaga jarak aman. Masih banyak titik yang masih perkerasan kaku dan ketinggian elevansi berbeda.

Kecepatan kendaraan hanya diperbolehkan 40 kilometer per jam. Namun, banyak kendaraan yang melintasi ruas tol fungsional dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam.

Ruas tol fungsional juga dilengkapi dengan pembatas pinggir jalan berupa tiang rambu reflektif (mata kucing), beton pembatas, dan lampu penerangan. Namun, tak semua ruas fungsional ini diberikan lampu penerangan.

Di ruas tol fungsional Batang—Semarang, tepatnya sebelum jembatan Kali Kuto di Gringsing, pemudik harus keluar dahulu ke jalan nasional sepanjang 500 meter sebelum kembali masuk jalan tol fungsional.

Jembatan Kali Kuto direncanakan dapat dilewati para pemudik pada H-2 Lebaran.

Di sepanjang ruas tol Trans-Jawa disediakan 23 tempat istirahat, 39 tempat istirahat dan pelayanan, 13 parking bay, dan setiap 26 kilometer disediakan 23 area istirahat sementara.

Tidak hanya sekadar sebagai tempat parkir kendaraan, setiap area istirahat dilengkapi dengan toilet, musala, warung makan, minimarket, hingga SPBU sementara.

Tempat-tempat istirahat ini diserbu para pemudik untuk melepas lelah selama perjalanan.

Untuk dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan, Anda tak perlu merogoh kocek untuk membayar parkir maupun toilet karena disediakan secara gratis.

Selain itu, setiap 10 km hingga 20 km ditempatkan aparat keamanan untuk menjaga kelancaran pemudik.

BEBERAPA TITIK

Pantauan saya pada Minggu (10/6/2018) atau H-5 Lebaran, kepadatan terjadi di beberapa titik, mulai dari ruas tol Jakarta—Cikampek tepatnya dari Cibitung hingga Karawang Barat. Lalu, memasuki ruas tol Cikampek—Palimanan juga mengalami kepadatan lalu lintas.

Antrean kendaraan juga terjadi di gardu tol (GT) Kertasari. Namun, untuk GT Palimanan tidak terjadi antrean panjang karena sebanyak 12 gardu melayani kendaraan dari arah Jakarta dan hanya 1 gardu yang dibuka untuk melayani kendaraan menuju Jakarta.

Kepadatan kendaraan juga kerap terjadi setiap mendekati area isitirahat maupun parking bay.  Meskipun sudah disediakan tempat istirahat dan parking bay, banyak pemudik yang masih memarkirkan kendaraan mereka di bahu jalan sehingga menyebabkan kemacetan dan kecelakaan beruntun.

Pada mudik tahun ini diperkirakan akan ada 1,44 juta kendaraan keluar dari Jakarta. Jumlah itu meningkat 3,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 1,39 juta kendaraan.

PT Jasa Marga Tbk. Memperkirakan jumlah kendaraan yang keluar sekitar 1.442.725 dari H-8 sampai dengan H-1.

Dari jumlah tersebut, 53,55% atau 772.549 kendaraan bakal melintas melalui ruas Jakarta—Cikampek melalui GT Cikarang Utama. Pada 2017, hanya 751.100 kendaraan yang melalui gerbang tol tersebut. Artinya terdapat kenaikan 2,86%.

Pada Minggu (10/6) pukul 13.00 WIB terpantau 28.129 kendaraan telah keluar dari Jakarta melalui GT Cikarang Utama. Jumlah tersebut meningkat 31,80% dari volume lalu lintas dalam konsisi normal yaitu 21.342 kendaraan.

Dengan perkiraan volume kendaraan yang meningkat dan segala persiapan sarana dan prasarana mudik, akankah mudik Lebaran tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper