Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WN China di Pertambangan Emas Nabire, DPR Sebut Tim Pengawasan Orang Asing Kecolongan

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai Tim Pengawas Orang Asing (Tim-Pora) maupun Dinas Ketenagakerjaan kecolongan terkait dugaan kehadiran seratusan pekerja China di perusahaan tambang emas rakyat wilayah Kabupaten Nabire, Papua.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan/Antara-M Agung Rajasa
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan/Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai Tim Pengawas Orang Asing (Tim-Pora) maupun Dinas Ketenagakerjaan kecolongan terkait dugaan kehadiran seratusan pekerja China di perusahaan tambang emas rakyat wilayah Kabupaten Nabire, Papua.

Menurutnya, pihak Keimigrasian harus lebih meningkatkan perannya dalam memberikan izin kepada Warga Negara Asing (WNA) masuk ke wilayah Indonesia. Apalagi, jika dokumennya tidak lengkap, tentu harus ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ujarnya.

“TKA yang banyak masuk dan bekerja di Indonesia saja sudah sangat meresahkan, bagaimana kalau ternyata mereka ilegal? Misalnya masuk ke Indonesia sebagai wisatawan, namun sampai di Indonesia mereka bekerja tanpa adanya izin dari dinas terkait, tentu ini harus ditindak,” ujar Taufik.

Jika memang dokumen mereka tidak sesuai dan tidak lengkap, pihak Imigrai bisa mengambil tindakan tegas, salah satunya deportasi,” tanda Waketum PAN itu, Senin (11/6/2018).

Taufik menilai seharusnya dengan adanya regulasi seperti Perpres No.20/2018 tentang Penggunaan TKA, tenaga asing yang bekerja pada lapangan kerja yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal bisa dikurangi.

Menurutnya, hal itu menjadi ironi di tengah sulitnya tenaga kerja lokal mendapatkan pekerjaan.

“Presiden sudah mengeluarkan Perpres TKA itu, seharusnya kehadiran TKA di Indonesia bisa dikontrol. TKA hanya boleh bekerja di level manajerial, dan jumlahnya terbatas,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Tembagapura Jesaja Samuel Enock di Timika, Senin (11/6/2018), mengatakan dugaan adanya seratusan WN China yang bekerja ilegal di perusahaan tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire itu diketahui berdasarkan laporan dewan adat setempat.

“Bukan puluhan orang saja, bisa sampai ratusan orang. Ini sudah berlangsung lama tanpa ada pengawasan,” kata Samuel.

Bersama lima personel tim pengawasan orang asing Kantor Imigrasi Tembagapura, Samuel mendatangi empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire mulai Jumat (8/6/2018). Mereka menemukan sejumlah WN China bekerja di lokasi itu.

Empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire tersebut terletak di Kilometer 70, Kilometer 52, Kilometer 38 dan Kilometer 30 ruas Jalan Trans Nabire-Enarotali Paniai. Lokasi itu berada dalam kawasan hutan rimba Papua di wilayah Kabupaten Nabire, perbatasan antara Lagari dengan lokasi air terjun.

Samuel mengatakan banyak di antara WN China yang bekerja pada empat lokasi tambang emas rakyat di Kabupaten Nabire itu kabur ke hutan-hutan saat tim penertiban orang asing Kantor Imigrasi Tembagapura mendatangi lokasi kerja mereka pada Jumat dan Minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper