Bisnis.com, DENPASAR – Staf Ahli Bidang Teknologi Lingkungan dan Energi Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono mengharapkan Pelabuhan Padangbai untuk membuka satu dermaga baru untuk mengantisipasi adanya penumpukan penumpang.
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Padangbai pada Jumat (8/6/2018), Prasetyo mengungkapkan telah terjadi penumpukan penumpang yang harus diselesaikan. Penumpukan terjadi karena jumlah dermaga antar Pelabuhan yang ada di Padangbai dan Pelabuhan Lembar tidak seimbang.
Adapun Pelabuhan Padangbai, Bali memiliki 2 dermaga, sedangkan Pelabuhan Lembar, Lombok memiliki 3 dermaga. Sehingga, ketika Pelabuhan Lembar mampu memberangkatkan 3 kapal, Pelabuhan Padangbai hanya bisa 2 kapal. Hal ini yang kemudian menimbulkan terjadinya penumpukan.
Prasetyo pun berniat untuk membuka dermaga baru di Padangbai sehingga penumpukan penumpang bisa diatasi.
“Kelihatannya sudah diupayakan untuk bisa ditambah dermaga lagi sehingga seimbang antara Lembar dan Padangbai,” katanya, Sabtu (9/10/2018).
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Bali-NTB Agung Hartono mengatakan adanya penumpakan penumpang di Pelabuhan Padangbai selain karena lebih sedikitnya jumlah dermaga, juga dikarenakan perbaikan teknis. Ketika salah satu dermaga diperbaiki, hanya satu saja yang bisa difungsikan. Sehingga pemberangkatan menjadi terhambat.
“Sebelumnya memang ada perbaikan dermaga sehingga terjadi antrian, karena hanya satu yang berfungsi, antrian itu terjadi saat penumpang lagi ramai, sehingga numpuk ke belakang, tapi sekarang sudah mulai lancar,” katanya.
Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Padang Bai I Wayan Rosta mengatakan pihaknya sangat mendukung apabila ada penambahan dermaga baru. Hanya saja, pihaknya mengkhawatirkan adanya penolakan dari masyarakat lantaran ditakutkan bisa menimbulkan abrasi. Diakuinya, setiap melakukan pengerukan untuk pendalaman kolam dan alur, abrasi bisa saja terjadi.
“ASDP pada prinsipnya sangat memerlukan sekali adanya tambahan dermaga,” katanya.
Menurutnya, permasalahan Pelabuhan Padangbai tidak hanya karena dermaga tetapi juga trip kapal yang tinggi. Adapun dalam sehari, Pelabuhan Padangbai bisa melayani hingga 31 trip, yang tidak hanya menuju Pelabuhan Lembar saja, namun juga pelayaran menuju Nusa Penida dan penerimaan kapal pengangkut LPG.
Sementara, Pelabuhan Lembar dengan 3 dermaga hanya melayani hingga 24 trip dalam sehari.
Kata dia, lantaran tingginya trip, kapal bisa menghabiskan waktu hingga 4 jam dari jadwal regular sandar.
“Kalau kapal pengangkut LPG menuju NTB tidak bersandar di Lembar tetapi Pelabuhan Pelindo, sementara Padangbai memiliki hingga 31 trip, ini yang juga menyebabkan terjadinya antrian kapal sandar,” katanya.
Saat ini untuk mengantisipasi antrian kapal sandar dan tumpukan penumpang, pihaknya pun menunda 2 pelayaran menuju Nusa Penida, yang sebelumnya sebanyak 4 trip dalam sehari. Kapal pengakut LPG juga dibatasi, dengan pemberangkatan 2 hari sekali.