Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI: Indonesia Harus Kerja Keras

Indonesia diprediksi baru bisa masuk ke negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada 2045. Itu pun dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran rata-rata 5,6%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Tambahan di Jakarta, Rabu (30/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Tambahan di Jakarta, Rabu (30/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia diprediksi baru bisa masuk ke negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada 2045. Itu pun dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran rata-rata 5,6%.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan saat itu pendapatan per kapita Indonesia ada di kisaran US$10.400.

"Kalau kita bisa tumbuh 6,4%, pada 2040, Indonesia baru akan masuk menjadi high income country. Ini mission impossible, tapi kita harus kerja ekstra keras," tegasnya, Rabu (6/6/2018).

Perry menambahkan dirinya tidak memberikan pandangan pesimistis. Proyeksinya didasarkan oleh model ekonomi dan historis ekonomi dalam sepuluh tahun terakhir.

Dengan demikian, dia menilai Indonesia harus kerja keras dan tidak bisa bekerja seperti 'business as usual'.

Saat ini, Indonesia disebut memiliki peluang untuk membalikkan misi yang tidak mungkin itu menjadi mungkin. Ada beberapa alasan yang disampaikan Perry.

Pertama, Indonesia akan menghadapi bonus demografi hingga 2030. Generasi muda memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi untuk pertumbuhan ekonomi karena mereka lebih pintar dan memiliki pendapatan yang tinggi.

Studi BI menunjukkan bonus demografi ini akan menyumbang sekitar 1% pertumbuhan ekonomi dalam rentang 2020-2050.

Peluang kedua yang ditangkap BI adalah ekonomi digital dan finansial digital.

"Jangan meremehkan kecepatan pertumbuhan produksi games, kecepatan digital economy!" tegasnya.

Pasalnya, penggunaan internet serta jaringan komunikasi dan teknologi di Indonesia sangat kuat. Kondisi ini dapat mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis pertanian ke arah jasa.

Dalam ekonomi digital, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat memanfaatkan marketplace. Di sisi lain, teknologi finansial (financial technology/tekfin) memberikan media pembiayaan hingga mempercepat inklusi keuangan.

Adapun tantangan untuk bisa menjadi negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi adalah mengembangkan ekonomi berbasis terbuka di mana Indonesia harus bisa masuk ke dalam rantai pasok global (global supply chain).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper