Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi dampak ketidakpastian ekonomi global saat ini. Salah satunya, menekan defisit pada APBN demi menciptakan ruang untuk bantalan fiskal.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan saat ini negara-negara di seluruh dunia tengah menyiapkan berbagai mekanisme untuk memberikan fiscal buffer dalam APBN masing-masing.
"Saat ini, para pembuat kebijakan tengah berlomba menciptakan ruang dalam APBN mereka," ungkapnya, Rabu (6/6/2018).
Bantalan fiskal adalah ruang dalam APBN yang memungkinkan adanya perubahan dari aspek-aspek yang terkena dampak, seperti utang luar negeri. Kebijakan ini merupakan antisipasi jangka menengah dari ketidakpastian ekonomi global yang terjadi sekarang.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan dalam jangka pendek antisipasi dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) sehingga dia memaklumi keputusan menaikan suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4,75%.
Kemenkeu juga menyiapkan beberapa kebijakan guna menghadapi ketidakpastian global. Pertama, untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar saat ini, Kemenkeu akan menerapkan kebijakan fiskal selektif.
"Narasi besarnya, APBN kita mengakumulasi bantalan fiskal tapi tetap suportif dan selektif. Sinyalnya kepada Kementerian/Lembaga, tolong belanja secara lebih efisien dan selektif atau pakai alokasi anggaran lain," papar Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah terus mendukung sektor usaha dengan memberikan berbagai macam insentif mulai dari tax holiday hingga insentif tenaga kerja.