Bisnis.com, SYDNEY- Chief Executive Qatar Airways Group, Akbar Al Baker resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Gubernur International Air Transport Association (IATA) yang baru, untuk masa jabatan selama satu tahun ke depan.
Al Baker menempati posisi Ketua Dewan Gubernur IATA (chairman of the IATA board of governors/BoG) 2018-2019, menggantikan pejabat sebelumnya yakni CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong. IATA mengumumkan hal tersebut dalam agenda penutupan IATA Annual General Meeting ke-74 di Sydney, Australia, Selasa (5/6/2018).
Al Baker menjadi Ketua Dewan BoG IATA yang ke-77 dan CEO yang pertama dari Qatar Airways yang menduduki posisi sebagai chairman IATA. Sebelum menduduki posisi ketua, Al Baker telah bergabung di BoG IATA sejak 2012.
“Saya senang berada di Sydney dan merasa terhormat menjadi Ketua Dewan Gubernur IATA untuk satu tahun ke depan. Untuk dinominasikan ke posisi kepemimpinan yang bergengsi di industri adalah suatu kehormatan besar bagi saya,” kata Al Baker, dalam jumpa pers di ajang IATA Annual General Meeting ke-74, Rabu (5/6/2018).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal dan CEO IATA, Alexandre de Juniac dan CEO Qantas Group, Alan Joyce.
Al Baker berharap dapat menjalankan tugasnya selama satu tahun ke depan untuk melayani industri penerbangan yang terus berkembang, menghubungkan dengan aman masyarakat dunia, sektor yang hanya terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang.
“Banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan, tetapi beberapa isu kunci seperti human trafficking, tantangan atas risiko turbulensi pasar dan kondisi geopolitik, tekanan kenaikan harga minyak dunia terhadap industri. Berharap isu-isu tersebut dapat dimitigasi dengan baik untuk meneruskan tren pertumbuhan bagi maskapai,” papar Al Baker.
Ditunjuk sebagai Chief Executive Qatar Airways Group pada 1997, Al Baker sukses mempelopori pertumbuhan Qatar Airways dari maskapai kecil di level regional menjadi pemain utama dunia.
“Saya berterima kasih kepada Goh Choon Phong untuk dukungan dan kepemimpinannya selama satu tahun terakhir. Dia telah memimpin perubahan besar dalam tata kelola IATA,” kata de Juniac.
Dia meyakini Al Baker memiliki kapasitas yang kuat untuk menyuarakan kepentingan industri, di tengah berbagai tantangan termasuk proteksionisme dagang.
Sementara itu, dalam pidato Laporan IATA AGM ke-74, de Juniac menyampaikan bahwa keanggotaan asosiasi saat ini bertambah menjadi 290 operator penerbangan dari seluruh dunia. Ada 21 maskapai yang tercatat masuk sebagai anggota IATA, termasuk salah satunya Batik Air dari Indonesia. Adapun maskapai lain yakni Africa World Airlines, Atlantic Airways, Air Peace, Cambodia Angkor Air, Cayman Airways, China Express Airlines, Cobalt Air, Eastar Jet, Evelop Airlines, dan Hebei Airlines
Selain itu, Jeju Air, Jin Air, SaudiGulf Airlines, SCAT Airlines, Somon Air, Suparna Airlines, UNI Air, Vistara,, VOlotea, dan WDL Aviation. Dengan anggota 290 maskapai, IATA mewakili setidaknya 82% permintaan pasar penerbangan udara global, baik kargo dan penumpang.
IATA juga mengumumkan Carsten Spohr, Chairman dan CEO Lufthansa, akan dipilih sebagai Ketua Dewan BoG pada Juni 2019, yang nantinya menggantikan kepemimpinan Al Baker. Asosiasi ini juga mengumumkan bahwa Korean Air akan menjadi tuan rumah pertemuan IATA AGM ke-75 dan World Air Transport Summit di Seoul, Korea Selatan, 2-4 Juni 2019. Pada gelaran pertemuan tahun ini, Qantas Airways bertindak sebagai tuan rumah.