Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENSI PERANG DAGANG: Pertemuan KTT G-7 Dibayangi Rencana Aksi Retaliasi Mitra Dagang AS

PT Mega Capital Sekuritas mengemukakan sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Amerika Serikat mengancam akan melakukan retaliasi terjadap pengenaan tarif impor AS.
Delegasi berpose untuk foto resmi di KTT G-7 Finance Ministers di Whistler, British Columbia, Kanada, 1 Juni 2018./.Reuters-Ben Nelms
Delegasi berpose untuk foto resmi di KTT G-7 Finance Ministers di Whistler, British Columbia, Kanada, 1 Juni 2018./.Reuters-Ben Nelms

Bisnis.com, JAKARTA— PT Mega Capital Sekuritas mengemukakan sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Amerika Serikat mengancam akan melakukan retaliasi terjadap pengenaan tarif impor AS.

Dikemukakan, setelah AS mengumumkan bahwa kebijakan tarif alumunium dan baja akan efektif berlaku pada 1 Juni bagi Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, sejumlah pihak mengumumkan akan melakukan retaliasi atau aksi balas dendam terhadap kebijakan tersebut.

“Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan bahwa pemerintah Kanada akan memberlalukan tarif sejenis terhadap barang-barang impor AS seperti produk agrikultural. Beliau juga mengungkapkan bahwa retaliasi tersebut akan efektif pada 1 Juli mendatang,” demikian catatan PT Mega Capital Sekuritas yang diperoleh dari Wall Street Journal, dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (4/6/2018).

Dikemukakan, Meksiko pun berencana untuk melakukan hal yang serupa dengan Kanada untuk memberlakukan tarif kepada barang AS mulai dari produk pipa hingga keju.

Di sisi lain, pihak Uni Eropa tidak hanya akan memberlakukan tarif, yang efektif pada 20 Juni, namun juga akan melaporkan AS kepada WTO terkait proteksionisme yang dilakukan oleh AS.

Seperti diketahui, pada Sabtu petinggi keuangan sejumlah negara yang mejadi mitra dagang AS melampiaskan kemarahan atas tarif impor logam yang ditetapkan negeri Paman Sam.

Enam negara anggota G-7 mengeluarkan pernyataan yang meminta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk menyampaikan "keprihatinan dan kekecewaan " mereka tentang pengenaan tarif impor kepada Presiden AS Donald Trump.

Seperti diketahui pemerintah AS mengenakan tarif impor baja sebesar 25% dan 10% untuk impor produk aluminium pada minggu ini yang diperuntukkan bagi mitra dagangnya, yaitu Meksiko, Kanada dan Uni Eropa.

"Kami khawatir tindakan ini tidak kondusif untuk membantu ekonomi kami, untuk itu enam negara yang mengungkapkan pandangan mereka kepada Mnuchin," kata Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau seperti dikutip Reuters, Senin (4/6/2018).

Kanada menyerukan adanya "tindakan tegas" untuk menyelesaikan sengketa tarif pada pertemuan puncak para pemimpin G-7 yang dimulai Jumat (7/6/2018) di Charlevoix, Quebec, Kanada.

Berbicara secara terpisah setelah pertemuan, Mnuchin mengatakan kepada wartawan bahwa dia bukan bagian dari konsensus enam negara pada perdagangan dan mengatakan Trump fokus pada upaya untuk "menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan."

Mnuchin menolak memberi komentar dari pernyataan sejumlah G-7, bahwa Amerika Serikat mengelak dari aturan perdagangan internasional terkait tariff.

"Saya pikir kami telah melakukan upaya besar-besaran dalam reformasi pajak di Amerika Serikat yang memiliki dampak luar biasa terhadap ekonomi AS, "kata Mnuchin.

Kepala Bendahara AS mengatakan dia telah menyampaikan beberapa komentar G-7 kepada Trump, dan menambahkan bahwa presiden AS akan membahas masalah perdagangan dengan para pemimpin G-7 lainnya, tetapi menolak untuk berspekulasi tentang hasil apa pun.

KTT G-7 siap diselenggarakan pada akhir pekan ini di Kanada, yaitu pada 8-9 Juni 2018. Kelompok G-7 beranggotakan negara Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper