Bisnis.com, JAKARTA – PT Cimanggis Cibitung Tollways mendapatkan fasilitas pinjaman khusus untuk dana talangan tanah terbanyak sebesar Rp3,702 triliun dari total Rp7,1 triliun yang dikucurkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk tiga anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR).
Direktur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways Ridwan Dharma mengatakan dana talangan tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan pada seksi I dan II tol Cimanggis—Cibitung. Saat ini, dia mengatakan masih terdapat 20% tanah yang belum dibebaskan untuk seksi I (Junction Cimanggis--Trans Yogie IC) dan 60% untuk seksi II (Trans Yogie IC--Narogong IC).
“Dana talangan tanah ini akan mempercepat pembangunan ruas tol sehingga akhir 2019, seksi I dan II sudah selesai,” kata Ridwan usai penandatanganan perjanjian pinjaman dana talangan tanah, dengan BRI, Kamis (31/5/2018).
Dua anak usaha WTR lainnya, PT Trans Jabar Tol selaku badan usaha jalan tol (BUJT) Bogor—Ciawi—Sukabumi mendapat fasilitas pinjaman sebesar Rp2,07 triliun. Sementara itu, Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) mendapatkan Rp1,38 triliun untuk membebaskan lahan pada ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu.
Direktur Utama Trans Jabar Tol Mokh. Sadali menyatakan pihaknya akan menggunakan fasilitas pinjaman tersebut untuk pembebasan lahan seksi II (Cigombong--Cibadak), seksi III (Cibadak--Sukabumi) dan seksi IV (Sukabumi Barat--Sukabumi Timur).
“Pembebasan lahan seksi II sudah 20%, sementara seksi III dan IV masih nol persen, kami masih dalam tahap musyawarah,” kata Sadali.
Sementara itu, dia menargetkan ruas tol Ciawi--Sukabumi seksi I (Ciawi--Cigombong) sepanjang 15,35 km dapat mulai beroperasi pada September tahun ini.
Seperti diketahui, dana talangan tersebut merupakan pembiayaan untuk pembebasan tanah pada tiga ruas tol tersebut yang nantinya akan diganti menggunakan dana APBN oleh pemerintah lewat Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
