Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemitraan Wajib Tanam Bawang Putih Berjalan Lancar di Daerah Ini

Kerja sama petani bawang putih dan importir menjalankan untuk wajib tanam yang diprogramkan oleh Kementerian Pertanian berjalan lancar di Tegal, Jawa Tengah.
Pedagang menata bawang putih impor di pasar kota, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (12/5)./Antara-Rahmad
Pedagang menata bawang putih impor di pasar kota, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (12/5)./Antara-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Kerja sama petani bawang putih dan importir menjalankan untuk wajib tanam yang diprogramkan oleh Kementerian Pertanian berjalan lancar di Tegal, Jawa Tengah.

Perwakilan Kelompok Bawang Putih Berkah Tani Ahmad Maufur mengatakan sangat mendukung program kemitraan importir dengan petani. Dirinya mengaku saat ini sedang menjalankan kemitraan tanam dengan Wings Food Group.

Kedua belah pihak menggunakan pola bagi hasil 60% untuk petani dan 40% untuk importir. Ahmad mengatakan penanaman baru dimulai pada Januari dan dia memprediksi pada Juni nanti panen perdana dapat dilakukan. dirasakannya sangat menguntungkan petani.

“Sampai hari ini kerjasama kami dengan Wings food Group seluas 67 ha berjalan dengan baik. [Kami] masih belum mulai panen, kemungkinan mulai akhir bulan ini,”katanya kepada Bisnis, Selasa (22/5/2018).

Ahmad mengatakan terdapat kewajiban yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Importir, katanya, wajib memberikan benih dan sarana produksi berupa pupuk, plastik dan lainnya. Sementara kewajiban petani adalah mengolah lahan sampai dengan panen.

Selain itu, petani juga diwajibkan memberikan pelaporan berkala kepada pihak importir berupa foto dan mengidentifikasi lahan lewat citra Google Satelit.

“Kelompok kami menyalurkan benih dan mengidentifikasi lahan. Sistem pelaporan kami mengambil pakai kamera dan untuk mengukur luas pakai google map. Jadi lahan yang ada di kami 63 ha itu nyata. Baru disini yang pakai sistem itu dan bisa menjadi pola percontohan baik bagi sentra produksi tanaman hortikultura lain seperti cabai,” katanya.

Ahmad yakin dengan penerapan sistem tersebut dapat menghentikan praktik pemanipulasian data seperti yang terjadi di daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper