Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERUNDINGAN AS-CHINA: Soal ZTE Dekati Titik Temu

Upaya perundingan antara Amerika Serikat dan China untuk membatalkan pelarangan perusahaan AS untuk memasok komponen ke perusahaan telekomunikasi ZTE Corp semakin mendekati titik temu.
Upaya perundingan antara Amerika Serikat dan China untuk membatalkan pelarangan perusahaan AS untuk memasok komponen ke perusahaan telekomunikasi ZTE Corp semakin mendekati titik temu./.
Upaya perundingan antara Amerika Serikat dan China untuk membatalkan pelarangan perusahaan AS untuk memasok komponen ke perusahaan telekomunikasi ZTE Corp semakin mendekati titik temu./.

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya perundingan antara Amerika Serikat dan China untuk membatalkan pelarangan perusahaan AS untuk memasok komponen ke perusahaan telekomunikasi ZTE Corp semakin mendekati titik temu.

Dilansir Reuters, kabar tersebut diungkapkan oleh dua sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, karena negosiasi yang tengah berlangsung bersifat rahasia.

Mereka juga mengatakan kepada Reuters kesepakatan yang dicapai dapat mencakup penghapusan tarif impor China pada produk-produk pertanian asal AS serta peningkatan pembelian dari Negeri Paman Sam tersebut.

Sebelumnya, angin segar menghampiri ZTE Corp. di China setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan niatnya untuk menyelamatkan perusahaan itu lewat cuitan di Twitter.

Perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi terbesar kedua di China telah menghentikan hampir semua operasionalnya setelah AS mengenakan moratorium 7 tahun. Di dalam moratorium itu, ZTE dilarang membeli teknologi dan komponen dariprodusen AS.

Namun Trump, tak terduga-duga, mencuitkan di akun Twitter-nya, bahwa dia dan Presiden China Xi Jinping sedang bekerja sama untuk memberikan jalan kembali ke bisnis untuk ZTE secepatnya.

“ZTE, perusahaan telekomunikasi besar China, membeli persentase besar dari setiap perusahaan AS. Hal ini juga memperlihatkan kesepakatan perdagangan besar yang kami rundingkan dengan China, dan hubungan personal saya dengan Presiden Xi,” tulis Trump di akun Twitter-nya seperti dikutip, Selasa (15/5/2018).

Mengutip Bloomberg, Selasa (15/5/2018), Trump menambahkan bahwa dia telah meminta Kementerian Perdagangan AS agar menyelesaikan hal ini secepatnya karena ada kekhawatiran terkait lapangan pekerjaan di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper