Bisnis.com, JAKARTA -- Aren tengah dikembangkan menjadi energi alternatif berupa bioetanol di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Kegiatan pengolahan aren menjadi bioetanol telah diinisiasi oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK dan dipublikasikan secara resmi pada Oktober 2017. Tahun ini, keenam lembaga Pusat Unggulan Iptek (PUI) akan bekerja sama mengembangkan desa mandiri berbasis aren di kabupaten itu.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH) mendukung koordinasi dan aplikasi Iptek serta formulasi bioethanol. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMG) Kementerian ESDM menyediakan 204 unit kompor bioetanol. Pusat Penelitian Kimia (P2Kimia) LIPI mendukung aplikasi teknologi peningkatan kualitas bioetanol fuel-grade.
Pusat Penelitian Politik (P2P) menyusun rekomendasi regulasi peraturan daerah/peraturan bupati terkait tata niaga. Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian mendukung pengujian produk pangan. Balai Penelitian Palma (Balit Palma) Kementerian Pertanian mendukung penyiapan varietas aren unggul.
“Di Boalemo, terdapat 15.000 pohon aren alam siap sadap yang mampu menghasilkan 300.000 liter nira aren per hari," kata Kepala P3HH Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK Dwi Sudharto dalam siaran pers, Kamis (17/5/2018).
Dia menjelaskan potensi nira aren itu dapat diolah menjadi berbagai diversifikasi produk, mulai dari bioetanol untuk alternatif bahan bakar rumah tangga hingga pangan (gula semut fungsional dan nata pinnata). Buahnya pun dapat diolah menjadi manisan kolang-kaling.