Bisnis.com, JAKARTA - Batik Air, salah satu maskapai milik Lion Air Group, harus direpotkan oleh penumpangnya yang bersikap konyol dengan melontarkan candaan terkait bom pada dua penerbangan dalam sehari.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang M. Prihantoro mengatakan kejadian tersebut terjadi pada penerbangan Batik Air No. ID 6659 dengan rute Bandara Internasional Lombok Praya (LOP) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang (CGK) dan No. ID 6140 dari Tangerang menuju Bandara Sultan Babullah, Ternate (TTE). Keduanya terjadi kemarin (16/5/2018).
"Kami menghimbau dan menegaskan kepada seluruh pelanggan maupun masyarakat untuk tidak menyampaikan informasi palsu, bergurau/bercanda, maupun mengaku membawa bom di bandara dan di pesawat," kata Danang, Kamis (17/5/2018).
Hal tersebut mengacu pada Pasal 437 UU No. 1/2009 tentang Penerbangan, semua yang terkait informasi bom baik sungguhan atau bohong, merupakan tindakan melanggar hukum, akan diproses dan ada sanksi tegas oleh pihak berwajib.
Dia menceritakan pada Batik Air ID 6659, terdapat penumpang laki-laki berinisial ET dengan nomor kursi 23A mengaku membawa bom pada saat melakukan pelaporan diri dan bagasi (check-in) di terminal keberangkatan Lombok.
Jawaban tersebut diucapkan setelah petugas layanan darat (ground handling) atas nama Mela meminta keterangan terhadap isi dari barang bawaan, dikarenakan bentuknya mencurigakan. Mela melakukan klarifikasi hingga dua kali dan ET tetap mengaku isinya adalah bom.
Sesuai standar dan tahapan pelayanan, lanjutnya, Mela melaporkan kepada petugas keamanan bandar udara (aviation security/ avsec airport) untuk proses lebih lanjut. ET dibawa ke Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3).
Berdasarkan hasil investigasi, bagasi tersebut tidak berisikan bom atau benda lain yang membahayakan. Namun, ET harus tetap menjalani proses penyelidikan atas tindakannya itu.
Danang menjelaskan penerbangan tersebut berjalan normal dan berangkat tepat waktu (on time schedule) sesuai jadwal pada 18.58 WITA dan mendarat di Cengkareng pukul 19.43 WIB. Penerbangan ID 6659 menggunakan Airbus A320-200 CEO beregistrasi PK-LUT.
Sementara pada Batik Air ID 6140, seorang penumpang laki-laki dengan inisial RA menyebutkan kata bom pada barang bawaan kepada salah satu awak kabin (flight attendant/ FA), ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding).
Danang melanjutkan untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, kru pesawat yang bertugas menjalankan prosedur tindakan menurut standar penanganan ancaman bom. Awak kokpit, kru kabin, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan (aviation security/ avsec), telah melakukan kerjasama dan koordinasi yang tepat.
Batik Air menegaskan tidak terdapat adanya bom atau barang bukti lainnya yang mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan dalam pesawat tersebut. Kepastian ini berdasarkan hasil pengecekan ulang (screening) 147 penumpang dewasa, satu anak-anak dan tiga bayi, barang bawaan serta kargo di Cengkareng.
Sesuai prosedur penanganan seorang penumpang, imbuhnya, Batik Air menurunkan (offload) RA berikut bagasi dan barang bawaannya. Kemudian menyerahkan RA ke avsec, otoritas bandar udara serta pihak berwenang untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut.