Bisnis.com, JAKARTA -- Citilink Indonesia, maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC), berhasil mencatatkan tingkat ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) teratas diantara negara kawasan Asia Tenggara pada April 2018.
Peringkat tersebut berdasarkan laporan Official Airline Guide (OAG), konsultan penyedia data industri penerbangan asal Inggris. Dalam data tersebut Citilink Indonesia mencatatkan ketepatan waktu 89.02% dari 8.590 penerbangan yang tercatat.
Jumlah tersebut naik dari data pada Januari 2018 yang menduduki peringkat ke 14 di Asia Tenggara. Pada pencapaian tahun ini, induk perusahaan Citilink, yakni Garuda Indonesia, meraih skor OTP sebesar 85,10% dari total 18.000 penerbangan. Dengan skor itu, Garuda ada di ranking ketiga.
Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Ranty Astari Rachman mengatakan pencapaian OTP tersebut adalah bagian dari salah satu upaya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang. Namun, tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Ini merupakan kerja keras dari seluruh staf maskapai untuk terus meningkatkan kinerja sebagai maskapai LCC premium di Indonesia dan regional," kata Ranty, Kamis (17/5/2018).
Pihaknya mengaku akan terus melakukan perubahan dan meningkatkan OTP menjadi lebih baik untuk memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh penumpang. Adapun, target rata-rata OTP Citilink hingga akhir 2018 adalah 85%.
Pada 15 Mei 2018, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk. ini, membuka rute baru Semarang--Surabaya pp yang masih dioperasikan satu kali per hari.
Citilink menargetkan tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) pesawat sebesar 85% dengan potensi market share sebesar 18,7%. Penerbangan Semarang--Surabaya dengan kode QG 807 dijadwalkan berangkat pukul 18.55 WIB dan tiba 20.00 WIB, sedangkan rute sebaliknya dengan kode QG 806 dijadwalkan berangkat pukul 20.30 WIB dan tiba 21.30 WIB.
Rute tersebut merupakan penerbangan lanjutan dari destinasi yang sudah ada (existing). Penerbangan tersebut akan dilayani menggunakan pesawat jenis Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang.
Rute penghubung yang dimaksud, lanjutnya, adalah Jakarta--Solo melalui Bandara Halim Perdanakusuma, sudah beroperasi sejak 1 April 2018. Rute lainnya, yakni Denpasar--Ujung Pandang yang sudah dimulai sejak 20 April 2018 guna mendorong minat wisata.
Citilink sudah melayani lebih dari 278 frekuensi penerbangan dari 72 rute ke 34 kota baik domestik maupun internasional. Hingga saat ini jumlah armada yang dimiliki adalah 45 unit Airbus A320 dan 5 unit Airbus A320 Neo.
Sebelumnya, pada awal Februari 2018 Citilink berhasil meraih predikat sebagai LCC bintang empat di dunia dari Skytrax, sebuah lembaga pemeringkat industri penerbangan global.