Bisnis.com,JAKARTA - - PT PP Urban, anak usaha PT PP (Persero) Tbk mulai gencar melakukan ekspansi di lini bisnis barunya pada kuartal II/2018.
Iswantono, Direktur Utama PT PP Urban mengatakan sejak satu tahun lalu mulai aktif mengembangkan bisnis realty yang khusus mengarah pada program Satu Juta Rumah dari Pemerintah.
Perseroan kata dia akan mulai merealisasikan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui URBANtown. Dia mengungkapkan setidaknya proyek itu siap memasok lebih dari 2.000 unit affordable housing dari empat lokasi, yaitu Serpong, Karawang, Sudimara, dan Jakarta Industrial Estate Pulogadung.
Perseroan, ungkap dia, mengusung konsep hunian terjangkau yang terintegerasi fasilitas pendukung dan berlokasi di dekat kawasan industri, pusat bisnis, serta daerah penyangga Ibukota. Harga jual yang ditawarkan dimulai dari Rp170 juta.
"Tahun ini PP Urban kembali siap meluncurkan beberapa proyek realty terbaru. Salah satunya URBANtown Karawang, " katanya Senin (14/5/2018).
Lewat potensi itu sambung dia, perusahaan optimis dapat membukukan penjualan perusahaan senilai Rp2,2 triliun.
Baca Juga
Menurut rencana, URBANtown diharapkan mampu memberikan kontribusi pemenuhan backlog nasional mencapai 42.000 unit, sementara Urban Precast akan mampu memproduksi beton pracetak dengan volume hampir 2 juta metric ton selama 5 tahun mendatang.
Dia menjelaskan PT PP (Persero) Tbk sebagai perusahaan induk mendukung sepenuhnya strategi pengembangan bisnis realty PT PP Urban.
Seperti diketahui PT PP URBAN merupakan salah satu anak perusahan PT PP (Persero) Tbk yang sebelumnya bernama PT PP Precast. Setelah lama dan matang di bisnis konstruksi serta beton pracetak, perusahaan kemudian melakukan transformasi dengan penambahan satu lini bisnis baru, Urban Development.
Perusahaan berstrategi dengan sokongan bisnis beton pracetak akan mampu secara professional mengelola bisnis realty dari hulu ke hilir.
Perusahaan menargetkan dengan tiga lini bisnis PT PP Urban diharapkan akan menciptakan aset perusahaan mencapai lebih dari Rp6.8 triliun dalam lima tahun mendatang.