Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meningkatkan kapasitas Sudetan Plangwot--Sedayu Lawas guna mengatasi banjir di hilir sungai Bengawan Solo.
Sudetan (Floodway) Plangwot-Sedayu Lawas di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berfungsi mempercepat aliran sebagian debit banjir Sungai Bengawan Solo ke Laut Jawa sehingga mengurangi banjir di kawasan hilir Sungai Bengawan Solo seperti Lamongan dan Gresik. Sudetan ini dibangun tahun 1996-2004.
Seiring dengan perubahan tata ruang, volume air yang masuk ke Sungai Bengawan Solo lebih besar. Disamping itu, sudetan juga mengalami sedimentasi sehingga tidak lagi optimal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan sebelum ada sudetan, banjir di hilir Bengawan Solo sangat parah. Dengan adanya sudetan, sebagian aliran Sungai Bengawan Solo apabila telah melebihi ambang tertentu akan masuk ke sudetan.
"Sudetan ini dibangun sepanjang 12,3 km dengan lebar 100 meter dan kapasitas 640 m3/detik. Kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 1.000 m3/detik,” kata Basuki, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (12/5/2018).
Peningkatan kapasitas dilakukan sejak tahun 2015 hingga 2018 dengan penguatan tebing sudetan di sisi kanan sepanjang total 1.481 meter dan sisi kiri sepanjang 400 meter dengan anggaran sebesar Rp66,8 miliar.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah menyiapkan program lanjutan berupa pembangunan 2 buah emergency gate, peninggian tanggul, pembangunan jembatan, perkuatan tanggul dan pembangunan jalan inspeksi sepanjang 10,3 km. Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp240 miliar.
Agar nantinya debit air 1.000 m3/detik dapat mengalir sesuai rencana, saat ini tengah dihitung untuk pembangunan bendung sederhana untuk meninggikan muka air sungai sehingga air bisa mengalir ke sudetan.
Nantinya, proyek inj akan mengurangi luas dan lama waktu genangan banjir. Tahun 2017 luapan Sungai Bengawan Solo merendam kawasan hilir Bengawan Solo antara lain Kecamatan Turi, Babat dan Laren di Kabupaten Lamongan hingga 7 hari.
“Banjir didaerah tersebut tidak bisa dihilangkan karena memang daerah cekungan dan daerah rawa. Selain itu, genangan juga bisa terjadi karena hujan yang jatuh di daerah tersebut,”jelas Basuki.