Bisnis.com, JAKARTA – PT Mahardhika Artha Upaya menargetkan tenant start-up ritel, dan coworking space untuk mengisi ruang pada gedung JB Tower.
Direktur Utama PT Mahardhika Artha Upaya Edi Susilo mengatakan target penyewa Jakarta Box (JB) Tower adalah coworking space dan ritel. Dia beralasan, dua jenis usaha tersebut adalah bidang usaha yang paling banyak diminati oleh generasi milenial. Dia pun membocorkan, sudah ada tenant dari salah satu perusahaan start-up asing yang sudah menyewa ruang di JB Tower.
“Ada sekitar 3.500 m2, sekitar 3-4 lantai start-up, tetapi kami belum bisa mengumumkan siapa tenant kami tersebut,” ujar Edi kepada Bisnis, Minggu (6/5/2018).
Edi menerangkan, selain start-up ritel seluas 3.500 meter persegi, masih ada sekitar 4.000 meter persegi ruangan yang akan disewa oleh coworking space. Ada pula sekitar 5.000 meter persegi untuk perkantoran bank, dan sekitar 3.500 meter persegi untuk restoran atau food and beverages.
Menurut Edi, perusahaan tidak memberikan promo khusus kepada calon tenant. Edi beralasan, harga sewa bisa berkurang tergantung dengan lama sewa ruang dari setiap tenant. Dia menyebutkan, semakin lama tenant menyewa ruang, semakin besar peluang diskon harga sewa.
“Sejauh ini tenant yang mau kerjasama baru menyewa dengan long term 3-5 tahun,” jelas Edi.
Baca Juga
Edi menyebutkan, saat ini total keterisian gedung sekitar 20%. Dia menargetkan, sampai dengan kuartal pertama tahun depan, gedung JB Tower sudah terisi sampai 60%. Dia mengatakan target ini tidak terlalu ambisius, sebab dia yakin sejumlah isu tentang Pemilu atau tahun politik tidak akan mengganggu pemasaran ruang perkantoran di JB Tower.
Project Manager JB Tower, N. Jahja Ghozali mengatakan gedung JB Tower memberikan fasilitas sesuai standar greenbuilding, yakni ruang untuk pejalan kaki, pengguna sepeda, dan ruang terbuka hijau (RTH). Menurut Jahja, ruangan di JB Tower juga dilengkapi dengan ruang parkir yang cukup untuk para pengendara kendaraan bermotor.
“Lokasi kami sebenarnya dekat dengan Central Station, ada MRT yang nanti di Sarinah. Pejalan kaki kami hitung sekitar 5 menit saja, tetapi kalaupun membawa kendaraan pribadi, jalur yang di lalui menuju JB Tower ini cenderung tidak padat,” ungkap Jahja.
Sebagai informasi, JB Tower ini berada dalam area lahan seluas 5.816 meter persegi, menghasilkan 35.000 meter persegi luas area yang disewakan.