Bisnis.com, JENEWA - Hasil lalu lintas penumpang udara global untuk Maret menunjukkan bahwa permintaan naik 9,5 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, laju tercepat dalam 12 bulan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan di Jenewa pada Kamis (3/5/2018).
"Permintaan untuk perjalanan udara tetap kuat, didukung oleh latar belakang ekonomi yang relatif sehat dan tingkat kepercayaan bisnis," kata Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA.
Namun demikian, dia mengingatkan bahwa meningkatnya biaya input, terutama harga bahan bakar, menunjukkan bahwa pada kuartal kedua setiap peningkatan permintaan dari tarif yang lebih rendah akan moderat.
Permintaan penumpang internasional Maret naik 10,6 persen dibandingkan dengan Maret 2017 dan semua wilayah menunjukkan peningkatan yang kuat.
Lalu lintas maskapai penerbangan Asia-Pasifik melonjak 11,6 persen pada Maret, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Lalu lintas operator penerbangan Timur Tengah melonjak 10,7 persen pada Maret, jauh meningkat dari 4,1 persen dari tahun ke tahun yang tercatat di Februari. Ini mencerminkan pertumbuhan yang sehat di pasar antara Timur Tengah dan Asia.
Baca Juga
Operator Eropa melihat lalu lintas Maret naik 9,8 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu, naik dari pertumbuhan tahunan 6,9 persen di Februari.
"Kepercayaan bisnis di negara-negara paling terbuka di kawasan itu telah terpukul oleh ketegangan perdagangan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kondisi ekonomi secara luas tetap mendukung," kata IATA.
Seperti halnya kawasan Asia-Pasifik, permintaan juga dirangsang oleh peningkatan jumlah bandara-bandara yang beroperasi nonstop.
Maskapai Amerika Utara membukukan kenaikan lalu lintas 9,5 persen pada Maret secara tahun ke tahun, jauh di atas tingkat pertumbuhan rata-rata 5 tahun sebesar 3,6 persen.
"Pelemahan dolar AS memiliki efek positif pada lalu lintas masuk, sementara latar belakang ekonomi domestik yang relatif kuat mendukung permintaan keluar," kata IATA.