Bisnis.com, JAKARTA — Go-Jek mengaktifkan kembali layanan pembayaran dengan teknologi pemindaian kode Quick Response (QR).
Layanan pembayaran itu sempat terhenti sejak Februari 2018 karena belum adanya lisensi dari Bank Indonesia (BI). Rencananya, Go-Jek akan kembali menggulirkan layanan pembayaran itu pada gelaran Hari Kuliner Nasional Go-Food yang terselenggara secara serentak di 11 kota pada 5-13 Mei 2018.
Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita menyatakan metode pembayaran melalui fitur pemindaian kode QR pada dompet digital Go-Pay sudah memperoleh persetujuan dari BI pada pertengahan April 2018.
“Alhamdulillah, QR code Go-Pay sudah mendapat persetujuan. Dengan begitu, pengguna Go-Pay sudah bisa melakukan offline transactions menggunakan QR code,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Go-Jek mengembangkan fitur pembayaran melalui pemindaian kode QR dengan dua metode, yakni model kode QR dinamis dan statis. Hanya saja, enkripsi metode pembayaran menggunakan kode QR dinamis dinilai lebih aman ketimbang kode statis.
“Kode QR dinamis itu yang nantinya menggantikan transaksi mesin Electronic Data Capture (EDC),” terangnya.
Bank sentral sebelumnya memastikan sebanyak 12 perusahaan telah mengantongi lisensi penyediaan sistem pembayaran melalui kode QR. Belasan perusahaan tersebut berasal dari perbankan dan perusahaan teknologi finansial.
Perusahaan-perusahaan itu juga dilibatkan dalam pembentukan standar layanan pembayaran teknologi berbasis pemindaian kode QR secara terbatas. Inisiatif pembentukan standar penggunaan teknologi QR dirancang untuk mempermudah terjadinya transaksi lintas uang elektronik.
Dalam gelaran Hari Kuliner Nasional mendatang, Go-Food mengikutsertakan sekitar 7.000 mitra pedagang dan outlet dari berbagai daerah. Sebanyak 3.000 mitra di antaranya menyediakan kanal pembayaran menggunakan kode QR.
Go-Jek turut memberikan potongan harga sebesar 10% bagi pengguna fitur kode QR Go-Pay. Di samping itu, Go-Jek turut memberikan kupon digital senilai Rp20.000 kepada seluruh pengguna untuk meningkatkan volume pesan antar makanan selama periode festival tersebut berlangsung.
Chief Commercial Expansion Go-Jek Catherine Hindra Sutjahyo mengungkapkan Go-Food dan Go-Pay saat ini merupakan dua lini usaha yang menjadi pilar utama bisnis Go-Jek.
Layanan pesan antar makanan Go-Food sudah terhubung dengan sebanyak 150.000 mitra pedagang dan outlet. Sebanyak 80% di antaranya merupakan bisnis skala mikro berbentuk warung maupun kedai makanan sederhana.
“Go-Food terus tumbuh besar karena demand terhadap jasa pesan antar makanan di Indonesia itu luar biasa. Sementara itu, Go-Pay juga salah satu yang sedang didorong untuk mendorong cashless society,” tuturnya.