Bisnis.com, JAKARTA - Isu buruh ternyata lebih banyak disuarakan para politisi daripada kalangan buruh itu sendiri.
Hasil riset Indonesia Indicator (I2) menyebutkan suara aktivis buruh kalah lantang dan kalah pamor dibandingkan politisi dalam pemberitaan isu perburuhan di media massa.
"Suara-suara aktivis buruh kalah lantang dengan suara politisi," kata Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang saat memaparkan hasil riset bertajuk "Buruh Indonesia dalam Potret Media" seperti disampaikan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Hasil riset I2 menunjukkan dari 10 narasumber yang paling banyak dikutip media dalam berita tentang buruh, Presiden KSPI Said Iqbal menjadi satu-satunya aktivis buruh yang bertengger di peringkat ke-2. Sebanyak 3.469 pernyataan Iqbal dikutip dalam 1.301 berita.
Sepanjang 1 Mei 2017-30 April 2018, jumlah berita tentang buruh dan perburuhan yang dimuat 1.726 media daring lokal dan nasional mencapai 86.656. Pemberitaan mengenai buruh memperlihatkan tren meningkat secara linier dalam setahun terakhir, dengan rata-rata 7.221 berita setiap bulan.
Menurut Rustika, dalam satu tahun terakhir, terdapat gejala isu buruh semakin berimpit dengan isu politik, terutama terkait Pilpres 2019.
Baca Juga
"Irisan antara buruh dengan isu politik dari segi ekspos media cenderung menguat bersamaan dengan tahun politik saat ini," kata Rustika.
Ia menyebut, buruh merupakan salah satu elemen masyarakat penggerak roda perekonomian yang dianggap memiliki basis massa yang kuat dan solid.
Indikasi yang memperkuat peningkatan berita buruh ditopang dan dipicu oleh isu politik dan pemilu, kata Rustika, bisa dilihat dari data 10 narasumber yang paling banyak dikutip pernyataannya dalam berita tentang buruh.