Bisnis.com, JAKARTA - Hingga kuartal III tahun buku 2018 yang dimulai pada Juli 2017, produksi emas PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang mengoperasikan area pertambangan Gosowong di Maluku Utara mengalami penurunan 7,68%.
Berdasarkan laporan kuartalan Newcrest Mining Limited, induk usaha NHM di Australia, produksi emas NHM dari Juli 2017-Maret 2018 sebanyak 199.272 ounce. Jumlah tersebut di bawah realisasi pada periode yang sama tahun buku sebelumnya sebanyak 215.841 ounce.
Namun, apabila dilihat per kuartal, tren produksi NHM sebenarnya mengalami kenaikan pada kuartal III. Pada kuartal III tahun buku 2018, produksinya mencapai 71.410 ounce atau lebih tinggi 20,34% dari realisasi produksi pada kuartal sebelumnya sebanyak 59.338 ounce.
Rendahnya kadar bijih dan kurangnya hasil emas yang diproses menyebabkan rendahnya produksi di Gosowong pada periode Oktober-Desember 2017.
"Lebih tingginya produksi pada kuartal yang berakhir Maret dikarenakan lebih tingginya kadar bijih dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," tutur CEO Newcrest Sandeep Biswas seperti dikutip dalam laporannya, Selasa (1/5/2018).
Adapun hasil sembilan dari NHM masih sesuai target yang ditentukan oleh Newcrest yang memproyeksikan produksi emas berada di kisaran 240.000-260.000 ounce untuk tahun buku 2018.
Berbeda halnya dengan produksi, penjualan emas NHM dalam sembilan bulan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,13% dari 204.798 ounce menjadi 205.068 ounce.