Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1 Juta Serikat Pekerja Gelar Aksi Saat May Day

Sekitar 1 juta lebih buruh di sejumlah wilayah Indonesia diperkirakan bakal menggelar aksi buruh serentak pada peringatan hari buruh internasional 1 Mei 2018.
Para buruh yang tergabung dalam sejumlah aliansi berkumpul melakukan unjuk rasa di bundaran patung kuda hingga jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin (1/5/2017)./Antara
Para buruh yang tergabung dalam sejumlah aliansi berkumpul melakukan unjuk rasa di bundaran patung kuda hingga jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin (1/5/2017)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sekitar 1 juta lebih buruh di sejumlah wilayah Indonesia diperkirakan bakal menggelar aksi buruh serentak pada peringatan hari buruh internasional 1 Mei 2018.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan setidaknya buruh di 200 kabupaten kota dari 25 provinsi di Indonesia bakal menggelar aksi. Sementara itu, di Jakarta sedikitnya 150.000 buruh akan turun ke jalanan melakukan long march ke Istana Negara.

Buruh, yang mana sekitar 100.000 orang di antaranya merupakan anggota KSPI, akan berkumpul di kawasan gedung Indosat dan memulai long march pada pukul 11.00 WIB. Setelahnya, massa bakal menuju ke Istana Presiden dengan berjalan kaki.

Para pekerja akan menuntut sejumlah hal yang dirangkum dalam satu isu May Day yakni Tri Tura plus. Di dalamnya terdapat tiga tuntutan yang disampaikan.

Pertama, turunkan harga beras, biaya listrik, dan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan membangun ketahanan pangan dan energi. Kedua, pekerja menolak upah murah dengan mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan kebutuhan hidup layak yang disimpulkan dalam 84 item.

Ketiga, tuntutan buruh yakni menolak tenaga kerja asing dalam hal ini buruh kasar China. Buruh mendesak pemerintah mencabut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA).

“Plusnya adalah menghapus sistem outsourcing dan meminta buruh memilih presiden pro buruh,” katanya kepada Bisnis, Minggu (29/4/2018).

Setelah menggelar aksi di depan Istana Presiden, 150.000 buruh dari seluruh Jabodetabek akan melanjutkan long march ke Istora Senayan. Di sana, rencananya buruh akan mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden. Namun, tidak diketahui siapa calon presiden yang akan didukung oleh serikat buruh.

Pihaknya mendorong para pemberi kerja dapat terus meningkatkan kesejahteraan terhadap para pekerja, termasuk gaji dan tunjangan, jaminan sosial, tunjangan hari tua serta jaminan masa depan terhadap pekerja outsourcing.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani menyatakan tuntutan yang dilayangkan oleh serikat pekerja sah-sah saja. Namun, menurutnya, dari banyaknya buruh, hanya 2,7 juta orang yang tergabung dalam serikat pekerja sehingga dinilai tidak adil jika menjadi perwakilan dari silent majority.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper