Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengatakan kemungkinan adanya pergantian Direktur Utama Bulog harus tetap memperhatikan basis pada kinerja profesional dan dapat memastikan pangan pokok tetap stabil terlebih menjelang puasa dan Lebaran mendatang.
“Siapapun pengganti Dirut Bulog harus berbasis kompetensi profesional,” kata Hariyadi kepada Bisnis, Senin (23/4).
Dirinya menilai Bulog merupakan salah satu BUMN yang rawan terhadap intervensi. Sehingga menurut dia, pengganti Djarot Kusumayakti nantinya harus merupakan sosok berintegritas dan tetap berbasis pengalaman kompetensi profesional.
Seperti diketahui, Keputusan pergantian Direktur Utama Perum Bulog ditunda sampai dengan Rabu 25 April 2018.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan sejauh ini belum ada Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno tentang pergantian posisinya.
Saat ditemui di lobi Kementerian BUMN, Senin (23/4/2018), Djarot mengatakan,"Saya disuruh kembali ke kantor dengan jabatan yang sama untuk sementara ini."
Dia mengatakan bahwa hari ini dia datang ke Kementerian BUMN untuk menunggu rapat kepastian mengenai kelangsungan jabatannya. Djarot mengungkapkan belum ada yang bisa disampaikan mengenai kabar terbaru karena dia juga belum bertemu baik dengan Menteri BUMN atau Deputi Bidang Usaha Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro.
"Kami menunggu di luar [ruang rapat]. Namanya anak buah, apapun keputusan di atasan pasti sudah memikirkan untuk yang terbaik. Saya juga belum ketemu Pak Wahyu atau Bu Rini. Keputusan ditunda sampai dengan Rabu," katanya.
Rapat yang dilakukan di Kementerian BUMN juga membicarakan tentang capaian kinerja Bulog tidak jauh berbeda dari yang dikemukakan saat RUPS.
"Bulog sudah RUPS. RUPS tentang angka-angka. Capaian juga biasa aja seperti yang sudah di-launching,"katanya.
Djarot mengatakan akan akan memberikan kabar terbaru jika keputusan sudah dikeluarkan oleh Kementerian BUMN. Sampai Rabu, seperti yang lain, dia juga hanya menunggu.