Bisnis.com, MAJALENGKA — Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan infrastruktur pendukung embarkasi jemaah haji yang akan melalui Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memeriksa kesiapan aksesibilitas, operasional hotel, hingga bandara itu sendiri. Hotel yang dipersiapkan sebagai pengganti asrama haji adalah Hotel Fitri, Hotel Putera Andalan, dan Hotel Puri Elsas.
"Kalau kita lihat tadi hotel-hotelnya sudah bisa mendukung, aksesibilitas jalan akan dikonstruksi dan pertengahan Mei akan selesai," kata Budi Karya usai meninjau hotel itu, Selasa (17/4/2018).
Dia menambahkan ketika hotel tersebut akan diusulkan kepada Kementerian Agama untuk dipertimbangkan menjadi asrama haji. Kendati demikian, perlu memenuhi kriteria yang ditetapkan, yakni tingkat layanan dan jarak.
Menurutnya, jarak asrama haji yang ideal adalah memiliki waktu tempuh kurang dari 1 jam. Adapun, ketiga hotel yang ditinjau bisa ditempuh selama 35 menit dari dan ke bandara.
Kesiapan BIJB mengakomodasi penerbangan haji semakin lengkap setelah ketiga aspek tersebut telah rampung. Adapun, pembangunan BIJB saat ini juga sudah mencapai 98%.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk memindahkan sebanyak lima penerbangan langsung dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penerbangan tersebut akan menggunakan pesawat jenis Boeing 777 yang memiliki lorong ganda (wide body).
Calon jemaah haji yang akan dilayani melalui BIJB akan berasal dari Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang. Penerbangan perdana haji akan dilakukan pada Juli 2018.
Kemenhub sudah merancang serangkaian seremoni pembukaan untuk pembangunan bandara yang akan selesai awal Mei 2018, yakni soft opening dilakukan pekan ketiga dan grand opening pada saat mudik Lebaran. Presiden Joko Widodo juga akan diundang dalam acara grand opening tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
