Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Hanya Tambah Satu Proyek dalam Evaluasi PSN

Berbeda dengan usulan proyek strategis nasional (PSN) kuartal I/2017 yang mencapai 55 proyek, pada evaluasi PSN kali ini pemerintah hanya menambah satu proyek dan satu program.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) berbincang dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) berbincang dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Berbeda dengan usulan proyek strategis nasional (PSN) kuartal I/2017 yang mencapai 55 proyek, pada evaluasi PSN kali ini pemerintah hanya menambah satu proyek dan satu program.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan proyek dimaksud adalah pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia atas usulan Kementerian Agama.

Penambahan lainya adalah 1 program yang mencakup tujuan pemerataan ekonomi dengan fokus perhutanan sosial, reforma agraria, dan peremajaan perkebunan rakyat.

“Kalau tahun lalu usulan proyek baru banyak. Tahun ini juga banyak, tapi kita hanya tambah dua proyek,” katanya di Kantor Kepresidenan, Senin (16/4/2018).

Sebaliknya, pemerintah juga memutuskan untuk mengeluarkan 14 proyek dari PSN. Adapun, 14 proyek tersebut antara lain kereta api Jambi-Palembang, kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum regional di Sumatra Utara, Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke.

Dengan penambahan 1 proyek baru dan 1 program baru, keluarnya 14 proyek dari PSN, serta rampungnya sekitar 10 proyek pada tahun lalu, maka total PSN pada kuartal I/2018 sebanyak 222 dan 3 program.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper