Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT Trans Marga Jateng terus berupaya agar Jembatan Kali Kenteng bisa dilalui secara fungsional pada mudik Lebaran 2018.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa dengan fungsionalnya Jembatan Kali Kenteng, kemacetan di Kota Salatiga dan sekitarnya dapat dihindari.
Jembatan Kali Klenteng berada di ruas tol Salatiga—Kartasura sepanjang 32 kilometer merupakan seksi 3 dan 4 dari jalan tol Semarang—Solo. Jembatan ini menjadi titik kritis fungsionalnya ruas Salatiga—Kartasura secara total.
“Meski dilakukan percepatan, keamanan, dan keselamatan kerja diutamakan. Namun, bila tidak bisa diselesaikan, kami siapkan plan B-nya," kata Basuki melalui siaran pers, Minggu (15/4/2018).
Rencana B yang dimaksud yaitu Kementerian PUPR akan membangun jalan sepanjang 500 meter dengan 7 meter di bawah jembatan.
"Ini bukan jalan darurat. Ini akan dibangun permanen yakni rigid pavement. Pemudik bisa lewat sini nanti,” kata Basuki.
Baca Juga
Adapun, PT Trans Marga Jateng sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Astra Infra, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah akan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi untuk membangun jalan tersebut.
“Setelah jembatan rampung, jalannya tidak akan dibongkar, tetapi akan digunakan lalu lintas warga sekitar,” jelas Basuki.
Jembatan Kenteng memiliki panjang 496 meter dengan jumlah pilar sebanyak 13 buah dengan pilar tertinggi memiliki tinggi 40 meter. Jembatan ini sempat mengalami perubahan desain dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Saat ini, progres pekerjaan konstruksinya baru mencapai 48%.
Jalan tol Semarang—Solo memiliki total panjang 72,64 kilometer, dibangun dengan investasi yang cukup besar yakni lebih dari Rp7 triliun. Seksi 1-3 Semarang-Salatiga sudah beroperasi dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir 2018.