Bisnis.com, JAKARTA - Produsen ikan makarel kalengan PT Maya Food Industries (MFI) tak dapat memperkirakan kapan kepercayaan konsumen pulih setelah isu cacing dalam produk mereka merebak sekitar dua pekan terakhir.
Penarikan produk dari peredaran telah dijalankan, sebagaimana diminta oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di sisi lain, kampanye 'gemar makan ikan' hingga demo masak ikan tetap dilakukan agar masyarakat tetap mengonsumsi ikan kaleng, mengingat tidak semua produk MFI mengandung cacing.
"Seharusnya sudah selesai. Hasil konferensi pers instansi terkait, mulai dari BPOM, KKP, hingga Kementerian Perindustrian, sudah menyampaikan konsumsi ikan dalam kaleng dinyatakan aman dan tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Tapi, tidak mudah mengembalikan image kepada masyarakat," ungkap perwakilan manajemen PT MFI, Jones B. Simbolon, saat dihubungi, Jumat (13/4/2018).
Dua di merek makarel kaleng yang diproduksi MFI, yakni Botan dan Ranesa dengan kode produksi (bacht) tertentu, diminta untuk ditarik dari peredaran karena dinyatakan mengandung cacing Anisakis sp. oleh BPOM.
Pabrikan ikan kaleng di Pekalongan, Jawa Tengah, ini sejauh ini menarik 300 karton produknya dari seluruh ritel di Tanah Air. Setiap karton berisi 50 kaleng. Dengan harga Rp150.000 per karton, potensi penjualan yang hilang memang hanya Rp45 juta.
Namun, perusahaan terpaksa menghentikan produksi sembari menunggu keyakinan konsumen pulih. Akibat penghentian produksi, 500 karyawan dirumahkan sementara. Kendati belum ada hitungan final, Jones memperkirakan penurunan omzet bulanan PT MFI anjlok 60% dari kondisi normal akibat penarikan produk dan penurunan permintaan konsumen.
"Akhir bulan [April] kami baru bisa melihat berapa kerugian sebenarnya," katanya tanpa bersedia menyebut estimasi sementara.
Jones mengatakan makarel kaleng MFI selama ini menggunakan bahan baku impor dari China dan Jepang. Dia menjelaskan pengolahan bahan baku telah melalui dua proses, yakni pembekuan dengan suhu minus 20 derajat celsius dan precooked dengan suhu 120 derajat celsius selama 1,5 jam. Dengan proses itu, cacing dipastikan mati sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
Setelah insiden ini, MFI kemungkinan tetap mendatangkan bahan baku dari kedua negara.
"Yang penting peningkatan kontrol terhadap bahan baku," tutur Jones.