Bisnis.com, JAKARTA – Kementrian Perdagangan meminta masyarakat agar sabar karena sebentar lagi harga bawang putih akan kembali normal sekalipun saat ini komoditas tersebut sudah menyentuh angka Rp60.000 untuk pasar tradisonal Jakarta.
Dalam menanggapi lonjakan harga bawang putih sebesar 25% untuk pasar Jakarrta dibandingkan bulan lalu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti mengatakan agar menunggu karena sebentar lagi harga tersebut akan turun.
“Tunggu aja sebentar lagi juga turun,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/4).
Menurutnya, jika pasokan sudah mencukupi pastinya harga akan turun karena pasar domestik tergantung dengan 95% bawang putih impor. Dia meyakinkan jika semua pasokan sudah masuk harga pasti akan turun.
Adapun mengenai stok bawang putih impor yang saat ini sudah tersedia, Tjahja tidak dapat memastikan besaran data stok bawang putih yang saat ini sudah terealiasasi. Tjahja hanya mengatakan agar Bisnis mengecek langsung ketersediaan di pasar.
“Mohon dicek ke pasar-pasar saja,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian Yasid Taufik mengatakan pasokan bawang putih impor berdasarkan izin impor yang keluar mencapai 125.000 ton seharusnya cukup untuk memenuhi 3 bulan kebutuhan dalam negeri.
Namun, terjadi anomali pasokan karena menurutnya terjadi penurunan pasokan secara tajam pada 2-3 April sebesar 6 ton dan 10 ton ke Pasar Induk Kramat Jati. Lalu sehari setelahnya baru kembali normal dengan masuknya pasokan 36 ton pada 4 April dan 90 ton pada 6 April.
Menurutnya, fluktuasi pasokan bawang putih ke pasar sangat ditentukan oleh peran importir merealisasikan impornya dan upaya memasok bawang putih yang di impor ke pasar domestik. Dengan begitu, maka seharusnya perizinan terkait dengan impor bawang putih tidak perlu ada hambatan karena kebutuhan bawang putih hampir sepenuhnya dari impor.