Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Proyek ke China, Pemerintah Dorong Skema B2B dan PPP

Pemerintah akan kembali menawarkan daftar proyek kepada investor China sebagai tindak lanjut dari Belt and Road Forum.
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali menawarkan daftar proyek kepada investor China sebagai tindak lanjut dari Belt and Road Forum.

Kali ini, pemerintah membagi proyek yang ditawarkan ke dalam tiga program berdasarkan rentang waktu, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang.

Kepala Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan pihaknya akan lebih mendorong proyek berbasis business to business (b2b) dan public private partnership (PPP) untuk jangka pendek.

"Akan didorong pokoknya lebih ke B2B maupun PPP," ungkap Bambang, Kamis (5/4/2018).

Adapun beberapa proyek yang menjadi fokus untuk ditawarkan a.l. Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara (Kaltara).

Sayangnya, Bambang belum bisa menyampaikan nilai proyek di dalam daftar tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah Kaltara akan mendorong investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydropower plant dari sungai-sungai di daerah tersebut.

Salah satu perusahaan yang sudah berhasil menjalankan yaitu PT Kayan Hydro Energy asal China yang membangun PLTA terbesar di Indonesia berkapasitas 9.000 megawatt (MW). Nilai keseluruhan proyeknya mencapai US$27 miliar.

Sementara itu, pemerintah akan menawarkan proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Sebelumnya, dua BUMN asal Negeri Panda tersebut pernah menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di pelabuhan laut dalam yang terletak di jalur potensial tersebut.

Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II memiliki nilai investasi mencapai Rp 30 triliun dengan luas lahan hingga 3.000 ha.

Upaya menawarkan investasi ke China akan kembali dipimpin oleh Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dalam lawatannya ke China minggu ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper