Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras Medium Wajib Masuk Pasar Tradisional

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan stok beras medium apabila daerah tersebut tidak memiliki stok melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan harga patokan yaitu Harga Eceran Tertinggi (HET).
Warga antre membeli beras saat digelar operasi pasar beras medium di Kantor Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (13/2/2018)./JIBI-Rachman
Warga antre membeli beras saat digelar operasi pasar beras medium di Kantor Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (13/2/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan berencana mewajibkan pedagang beras di pasar tradisional menjual beras medium mulai pertengahan April 2018.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan stok beras medium apabila daerah tersebut tidak memiliki stok melalui Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan harga patokan yaitu Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Itu adalah HET yang telah ditetapkan. Tidak ada alasan tidak ada stok dan tidak ada alasan harga tidak mencapai itu karena kami akan menyediakan kalau tidak ada [stok]," kata Enggartiasto di Kantor Presiden, Jakarta, seusai rapat terbatas membahas persiapan perayaan Idul Fitri, Kamis (5/4/2018).

Enggartiasto mengatakan pihaknya sudah menyosialisasikan kebijakan tersebut dalam rapat koordinasasi di tingkat provinsi.

Menurutnya, eselon I di Kementerian Perdagangan akan menjadi koordinator wilayah yang bertanggungjawab atas beberapa provinsi. Eselon II akan bertanggungjawab terhadap beberapa kabupaten dan kota.

Enggartiasto mengatakan beras merupakan bahan pokok yang sensitif. Enggartiasto mengklaim bahwa harga beras sudah mulai menurun seiring tersedianya pasokan. Presiden Joko Widodo, ujarnya, memerintahkan supaya harga beras kembali normal sebelum puasa.

"Bahkan [Presiden] perintahkan sebenarnya adalah di bawah HET yang telah ditetapkan. Tapi saya sekali lagi melaporkan kepada beliau target minimal adalah mencapai HET. Bahwa kami juga akan mengupayakan seiring tersedianya pasokan di bawah HET karena supply dan demand tentu akan menentukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper