Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Panen, Gabah Bisa Diolah jadi Benih

Petani di Bogor didorong agar bisa mengembangkan benih bersertifikat supaya mendapatkan nilai lebih dibandingkan hanya menjual gabah kering kepada pengumpul.
Petani membersihkan gabah/Antara
Petani membersihkan gabah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Petani di Bogor didorong agar bisa mengembangkan benih bersertifikat supaya mendapatkan nilai lebih dibandingkan hanya menjual gabah kering kepada pengumpul.

Ketua Penanggungjawab Tim Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini menghimbau petani yang baru panen di Jonggol agar tidak hanya puas dengan hasil penjualan gabah. Menurutnya harus ada nilai tambah dimana gabah jadi benih bersertifikat.

“Usaha inovasi gabah menjadi benih padi bersertifikat di daerah ini menjadi andalan, ini harus ditingkatkan“, katanya melalui keterangan resmi, Rabu (4/4/2018)

Menurut Banun, dengan kemandirian benih yang dilakukan di Jonggol sangat mempermudah petani dalam memperoleh bibit yang sehat sekaligus menambahkan nilai pada benih tersebut.

Benih yang dikembangkan adalah varietas inpari 30. Varietas ini agak rentan terhadap wereng batang cokelat dan rentan terhadap hawar daun. Namun dapat menghasilkan sekitar 9,6 ton per ha.

Dengan begitu, petani mudah mendapatkan benih, tidak perlu membeli dari luar. Selain itu juga bisa dijual keluar kelompok atau desa lain dan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan menjual gabah kering petani.

Saat ini di Kec. Jonggol baru ada 1 kelompok penangkar benih yang dilakukan secara mandiri sejak 2018 dan telah melakukan panen sekali yang menghasilkan gabah sebanyak 30 ton varietas Inpari 30 dari lahan seluas 80 ha.

Benih yang dihasilkan oleh petani Jonggol akan melalui proses budidaya dan penagkaran yang diawasi dan dibina oleh Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (BPSBTPHP).

BPSBTPHP akan memberikan pelatihan, pembinaan dan pengawasan kepada petani mulai dari penanaman sampai menghasilkan benih. Hasil penagkarannya akan diuji oleh BPSBTPHP dan jika lolos maka benih siap digunakan untuk berproduksi.

“Pengetahuan petani jadi meningkat karena sudah dilatih metode penangkaran benih, harga jualnya juga sekitar 12.500 per kg dibandingkan menjual gabah kering panen hanya sebesar 4.500 per kg” kata Ahmad, Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pertanian Kecamatan Jonggol.

Kabupaten Bogor memiliki potensi luas lahan seluas 47.265,94 ha, sebesar 37.301,62 ha sudah ditanami. Sedangkan alokasi bantuan pemerintah yang sudah disalurkan di Kabupaten Bogor melalui Program Peningkatan Produksi dan Produktifitas Mutu Hasil Tanaman Pangan untuk budi daya padi inbrida seluas 900 ha, padi khusus 25 ha, kedelai 1000 ha dan jagung 250 ha.

Selain itu petani juga mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor roda dua pompa air, kultivator dan bantuan hand sprayer juga rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 500 ha, embung sebanyak 2 unit dan pipanisasi sebanyak 2 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper