Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu, harga batu bara acuan (HBA) mulai terkoreksi pada April 2018.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, HBA April 2018 ditetapkan senilai US$94,75 per ton. Angka tersebut turun 6,98% dari HBA Maret 2018 senilai US$101,86 per ton.
Meskipun begitu, rata-rata HBA dalam empat bulan pertama tahun ini masih berada di level US$98,21 per ton. Rata-rata tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata HBA tahun lalu senilai US$85,92 per ton, apalagi jika dibandingkan dengan rata-rata HBA pada 2016 yang hanya senilai US$61,84 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan perubahann harga yang cukup signifikan tersebut disebabkan menurunnya permintaan China. Pasalnya, musim dingin telah berakhir.
"Produksi domestik China juga mulai meningkat," katanya, Selasa (3/4/2018).
Adapun HBA tersebut dibentuk dari empat indeks internasional. Keempat indeks penyusun tersebut adalah Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Export Index (NEX), dan Platts59 dengan masing-masing indeks memiliki bobot 25%.