Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) melempar gagasan untuk memperluas cakupan konsorsium International Tripartite Rubber Council (ITRC) dari tiga negara menjadi seluruh anggota Asean.
Ketua Umum Dekarindo, Aziz Pane mengatakan untuk memperteguh dominasi Asia Tenggara sebagai produsen karet dunia, menurutnya lingkup International Tripartite Rubber Council (ITRC) harus diperluas menjadi seluruh negara di Asean.
Dengan begitu, ASEAN dapat menguasai lebih dari 70% pangsa pasar komoditas karet di dunia.
“Dengan Vietnam ikut ITRC kita sudah memegang 71% market share dunia. Tanpa Vietnam kita sekitar 56%. Tapi kalau bisa memperluas lingkup Asean dominasi kita jadi lebih luas dan kuat,” tegasnya.
Menurutnya selama ini Vietnam kurang berperan dalam konsorsium tersebut. Oleh karena Vietnam pasar dengan membeli karet hasil produksi Laos sama Kamboja dengan harga murah dan membanjiri pasar.
Apabila cakupan ITRC diperluas menjadi Asean, menurutnya hal tersebut tidak akan terjadi lagi. Aziz mengatakan gagasan ini sudah dilemparnya sejak lama, agar Myanmar, Laos, Kamboja juga harus ikut konsorsium untuk Asean.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo mengatakan ITRC sudah bertambah jadi 4 negara dengan masuknya Vietnam. Namun, Vietnam belum dapat menjalankan kesepakatan AETS.
Vietnam mendapat alokasi pengurangan ekspor sebesar 85.000 metrik ton karet, tapi belum dapat merealisasikannya.
Dia juga menambahkan untuk lingkup ANRPC (Association of Natural Rubber Producing Countries) jika semua negara anggota bersedia melakukan pengendalian ekspor untuk melindungi petani pasti akan efektif karena menguasai 88.5 % produksi dunia.
ANPRCF beranggotakan 11 negara diantaranya adalah Indonesia, China, Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Fillipina, Papua Nugini, Kamboja, India, dan Thailand.