Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian ESDM menyatakan satu smelter baru untuk komoditas nikel dipastikan beroperasi pada tahun ini.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Bambang Susigit mengatakan PT Macika Mineral Industri (MMI) menyelesaikan pembangunan smelternya pada paruh pertama tahun ini. Adapun produk yang dihasilkan berupa nickel pig iron (NPI).
"Macika selesai dan beroperasi semester I tahun ini. Untuk semester II belum tahu," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Senin (2/4/2018).
Smelter yang berlokasi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tersebut akan menghasilkan 20.000 ton nickel pig iron (NPI) per tahun. Dengan produksi sebanyak itu, kapasitas masukan bijih nikelnya akan berkisar antara 180.000-200.000 ton.
Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan perkembangan pembangunan smelter nikel terbilang luar biasa. Menurutnya, apabila semua smelter yang direncanakan beroperasi, bisa menyerap bijih hingga 70 juta ton per tahun.
Menurutnya, perlu dipikirkan strategi peningkatan nilai tambah ke depan untuk komoditas nikel. Hal tersebut merujuk pada perlu atau tidaknya penambahan smelter baru.
"Nanti perlu dipikirkan seperti apa ke depannya. Apakah kita akan terus [menambah smelter] atau kita tutup sambil menunggu dow stream industrinya tumbuh," ujarnya.