Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Apartemen di Jakarta Kalah Dari Bodetabek

Konsultan properti, Savills Indonesia menilai kebutuhan hunian apartemen di Jakarta sangat tinggi namun tingkat penawaran lebih rendah dibandingkan kawasan Bodetabek.
Ilustrasi apartemen./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Ilustrasi apartemen./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti, Savills Indonesia menilai kebutuhan hunian apartemen di Jakarta sangat tinggi namun tingkat penawaran lebih rendah dibandingkan kawasan Bodetabek.
Kepala Departemen Riset Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan angka permintaan di Jakarta sangat besar dibandingkan dengan kawasan lain. Anton mengambil contoh, jumlah warga di Bangkok, Thailand, sebanyak 8 juta jiwa, dengan penawaran unit apartemen sekitar 350.000 unit. Sementara di Jakarta, dengan jumlah 10 juta jiwa, unit apartemen yang tersedia baru 140.000 unit.
“Kita masih sepertiga saja dari total di Bangkok. Memang itu terkait dengan budaya. Buat orang Indonesia apartemen baru muncul belakangan di Bangkok sudah duluan. Namun potensi pembangunan apartemen di Jakarta masih besar walaupun penjualan masih susah,” ungkap Anton di kantor Savills, Panin Tower, Rabu (28/3/2018).
Dia mengungkapkan, orang tak mampu membeli rumah di Jakarta dengan harga nyaris mencapai Rp1 miliar. Hal yang sama terjadi untuk pasar millennials. Dengan pendapatan yang ada, di kalangan millennials mungkin sulit untuk membeli sehingga perlu dibantu orang tua. Anton mengakui tantangan pembangunan di Jakarta adalah ketersediaan lahan.
“Ini jadi untuk membuat pertumbuhan apartemen di Jakarta kalah cepat dibandingkan Bodetabek. Kalau dua tahun lalu, Jakarta lebih tinggi, sekarang Bodetabek lebih tinggi,” papar Anton.
Dia menambajhkan secara general pembeli apartemen di Jakarta adalah end-user bukan investor. Kalau end-user artinya yang butuh tempat tinggal adalah golongan keluarga muda bukan keluarga tua. Anton juga menyebut kategori pekerja juga single adalah salah satu pangsa pasar potensial yang biasanya ikut mencicil apartemen.
“Harga tak banyak berubah di segmen middle, dan setelah itu harga semua relatif stabil. Jadi kembali lagi di Jakarta ada Bodetabek itu Rp100.000 unit, lebih kecil. Di Bangkok 350.000-an unit apartemen kalau digabung Bodetabek 30 juta totalnya 200.000-an,” sambungnya.
Bisnis mencatat, baru-baru ini, akibat pembangunan infrastruktur di Bekasi Barat telah mendorong pertumbuhan hunian vertikal berharga murah untuk kelas menengah ke bawah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper