Bisnis.com, JAKARTA--PT DCI Indonesia (DCI) mengincar pasar cloud computing, e-commerce, sektor keuangan dan lainnya setelah menambah satu data center baru di Kawasan Industri Kawasan Industri Cibitung, Bekasi.
Presiden Direktur PT DCI Indonesia Toto Sugiri mengatakan meningkatnya penetrasi Internet di Indonesia ikut mendorong permintaan data center. Selain itu, layanan data center juga terbantu oleh beberapa aturan yang dikeluarkan pemerintah.
"Adopsi teknologi dari perusahaan e-commerce, konten dan terutama cloud, membutuhkan data center dengan daya komputasi yang besar. Sebagai nilai tambah, DCI juga menawarkan interkoneksi di dalam ekosistem yang sama sehingga memberikan kemudahan akses dan efisiensi biaya,” ujarnya dalam keterangan persnya, Kamis (15/03/2018).
Seperti diketahui pemerintah telah merilis beberapa peraturan yang terkait dengan data center seperti Peraturan Pemerintah No.82/2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang mewajibkan penyelenggara layanan elektronik tertentu untuk memiliki pusat data (data center) dan pusat pemulihan bencana (disaster recovery center) di Indonesia.
Toto melanjutkan peluang lainnya ialah pada sektor finansial yang membutuhkan layanan data center yang handal, aman, dan terpercaya dengan standar operasional global. Dia mengklaim DCI telah menjadi salah satu market leader sebagai penyedia layanan data center bagi perusahaan finansial.
Hal itu sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran yang juga mengharuskan penyelenggara jasa pembayaran dan perusahaan jasa penunjang, seperti penyedia layanan jasa center untuk mendapatkan izin dari bank sentral untuk beroperasi di negeri ini.
"Kami memiliki strategi untuk membentuk ekosistem yang bermanfaat untuk klien. Sebagai contoh sistem finansial pasti membutuhkan perusahaaan pembayaran seperti kartu kredit dan sistem pembayaran seperti ini dibutuhkan oleh perusahaan cloud, e-commerce, dan OTT yang ada di dalam data center kami. Hal ini memberikan nilai tambah, terutama biaya yang lebih efisien secara jangka panjang,” imbuhnya.