Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

11 KUD Jateng Jadi Pemasok Beras ke Bulog

Sebanyak 11 KUD (Koperasi Unit Desa) Menandatanganan Nota Kesepahaman dengan enam Kepala Sub Divre Perum Bulog yang berada di Jawa Tengah, yang memungkinkan KUD menjadi pemasok beras Bulog.
Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya
Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 11 KUD (Koperasi Unit Desa) Menandatanganan Nota Kesepahaman dengan enam Kepala Sub Divre Perum Bulog yang berada di Jawa Tengah, yang memungkinkan KUD  menjadi pemasok beras Bulog.

Adapun 11 KUD tersebut adalah PUSKUD Jawa Tengah, KUD Pringgodani Kab. Demak, KUD Anugerah Kab. Grobogan, KUD Sri Rahayu Kab. Purworejo, KUD Bayan Kab. Purworejo, KUD Patikraja Kab. Banyumas, KUD Tani Maju Kab. Banyumas, KUD Karya Handayani Kab. Kebumen, KUD Kramat Kab. Tegal, KUD Tani Jaya Kab. Blora, dan KUD Masaran Kab. Sragen.

"Melalui penandatangan MOU tersebut, diharapkan KUD segera mempersiapkan diri untuk menjadi pemasok beras ke Bulog. Karena rata-rata koperasi tersebut bisa menyetorkan beras ke Bulog 500 - 700 ton per tahun. Itu jumlah yang potensial untuk meningkatkan stok beras nasional," kata Wayan Dipta, Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, melalui keterangan resminya kepada Bisnis Jumat (16/3/2018).

Di samping itu, Bulog akan melakukan pembinaan agar beras yang disetorkan ke Bulog dapat memenuhi standar yang ditetapkan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) kembali membangun kemitraan dengan Perum Bulog dalam pengadaan gabah atau beras dari tingkat petani.

Hal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah dalam pengadaan stok beras nasional.

Di mana dengan meningkatkan peran koperasi dalam hal pengadaan gabah atau beras selaku Mitra Kerja Pengadaan Dalam Negeri (MKP DN) Perum Bulog akan membuat pendistribusian beras menjadi lebih mudah.

"Koperasi harus diberdayakan kembali, di-reengineering kembali agar kita bisa mengembalikan lagi kepada fungsinya,” lanjut  Wayan.

Dia  mengatakan masih banyak koperasi yang menyerap gabah petani, belum menjalin kerja sama dengan Bulog. Selama ini gabah atau beras yang dibeli dari petani, langsung dijual kembali oleh koperasi kepada pedagang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper