Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan Jembatan Teluk Kendari dapat mulai beroperasi pada September 2019.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.348 meter dikerjakan oleh perusahaan konsorsium yakni PT Pembangunan Perumahan Tbk. dan PT Nindya Karya dengan anggaran mencapai Rp 802 miliar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk menunjang sistem jaringan jalan dari kota lama di sisi utara menuju Poasia di sisi selatan Teluk Kendari dan sebaliknya.
Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah meningkat sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Kehadiran infrastruktur jembatan, di samping memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat indah dengan memasukkan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” kata Basuki melalui siaran pers, Kamis (15/3/2018).
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional XIV Ditjen Bina Marga Ahmad Cahyadi mengungkapkan bahwa kehadiran jembatan akan menunjang kegiatan kawasan Pelabuhan Bunkutoko dan pelabuhan Kendari New Port yang nantinya menjadi pintu masuk bagi komoditas dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca Juga
“Saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 36,30% dan ditargetkan akan rampung dan dapat beroperasi pada September 2019,” kata Ahmad.