Bisnis.com,JAKARTA - - Kehadiran investor asing masih diperlukan untuk mendorong kinerja industri mebel namun tenaga kerjanya tetap menggunakan dalam negeri.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerjainan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengatakan keberadaan investor Tiongkok misalnya sebagai partner akan membantu karena didukung teknologi tinggi.
Selain itu kini hanya ada tiga alternatif yang dimiliki Indonesia dalam menghadapi negara lain. Pertama berperang secara langsung, kedua kompetisi, dan terakhir, berpartner.
Perang dan kompetisi, kata dia, jelas tidak mungkin dilakukan karena tidak akan menang. Sehingga kerja sama merupakan alternatif terbaik.
"Tiongkok itu punya modal, punya otak punya teknologi tapi di Cina tidak punya rotan karena itu kami undang mereka ke sini nihkami punya rotan. Tapi kerjaannya dari mulai rangka sampai kursi mentah itu orang kita yang bikin supaya industri dalam negeri tidak rusak, "katanya akhir pekan lalu.
Sehingga kontribusi Tiongkok adalah dalam hal finalisasi produk akhir hingga kemudian melakukan ekspor ke seluruh dunia termasuk ke negerinya Tiongkok sendiri.
Adapun untuk bulan ini, akan digelar International Furniture Expo (IFEX) yang merupakan ekshibisi furnitur dan kerajinan terbesar di Asean. IFEX 2018 diikuti sekitar 500 pengrajin lokal dan internasional. Pameran IFEX 2018 berlangsung dari 9-12 Maret 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Tahun ini Soenoto menargetkan International Furniture Expo (IFEX) 2018 dapat menggaet 12,5 ribu pengunjung dan pembeli yang terdiri dari delapan ribu warga lokal dan 4.500 warga negara asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel