Bisnis.com, JAKARTA -- Survei Bank Indonesia mengindikasikan koreksi pertumbuhan penjualan eceran di bulan Januari 2018.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang terkontraksi 1,8% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 0,7% (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman menyampaikan penurunan penjualan eceran tersebut sejalan dengan berakhirnya hari raya Natal dan tahun baru.
"Penurunan penjualan terutama terjadi pada kelompok durable goods berupa peralatan informasi dan komunikasi serta peralatan rumah tangga lainnya," kata Agusman dalam laporan resmi, Jumat (9/3/2018).
Sementara itu, dia menambahkan penjualan kelompok barang lainnya masih menunjukkan peningkatan terutama sandang, barang budaya dan rekreasi, serta suku cadang dan aksesori.
Penjualan eceran diperkirakan akan kembali meningkat pada Februari 2018 dengan pertumbuhan IPR sebesar 1,0% (yoy). Perbaikan penjualan eceran diperkirakan didorong oleh peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sandang, suku cadang dan aksesori, serta barang lainnya.
"Adapun, penjualan kelompok durable goods masih relatif terbatas."
Agusman mengungkapkan hasil survei juga mengindikasikan menurunnya tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (April 2018).
Indikasi tersebut tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan menjadi 155,1 dari 158,2 pada bulan sebelumnya.