Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tengah memproses rencana mendapatkan pinjaman dari Pemerintah China untuk pembangunan empat bendungan.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa China menyatakan minat untuk memberi pinjaman pembangunan sebanyak empat bendungan. Nilai proyek pembangunan empat bendungan tersebut senilai Rp4,50 triliun.
"Empat bendungan itu, Pelosika di Sulawesi Tenggara, Lompatan Harimau di Riau, Jenelata di Sulawesi Selatan, dan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).
Saat ini rencana pinjaman dari China masih dalam tahap proses perjanjian utang di Kementerian Keuangan. "Untuk besaran nilai pinjamannya belum. Masih proses di Kemenkeu," katanya.
Bendungan Pelosika ditargetkan mampu menyediakan air untuk mengairi daerah irigasi 16.358 hektare dan air baku hingga 0,20 meter kubik per detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik mencapai 21 megawatt (MW).
Bendungan Lompatan Harimau atau Rokan Kiri bakal bermanfaat untuk mengaliri daerah irigasi seluas 4.000 hektare, menjadi sumber air baku, pengendali banjir, dan pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 74,40 MW.
Baca Juga
Lalu, Bendungan Jenelata yang berdaya tampung 223 juta meter kubik dan bisa menjadi sumber pembangkit listrik untuk daerah Gowa dan Kota Makassar. Selain itu, keberadaan bendungan itu dapat juga sebagai sumber air irigasi untuk mengaliri sawah seluas 24.400 hektare dan mereduksi banjir di kawasan Gowa.
Kemudian, Bendungan Riam Kiwa dengan daya tampung 127 juta meter kubik diharapkan bisa mengairi jaringan irigasi baru hingga 5.000 hektare lahan, penyediaan air baku 0,10 meter kubik per detik, dan pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 2,7 MW.