Bisnis.com, JAKARTA— Panorama JTB Tours menargetkan penjualan hingga 10.000 pax dari paket wisata untuk musim liburan sekolah dan Lebaran pada tahun ini, tumbuh 20% dari penjualan paket wisata untuk periode yang sama tahun lalu.
Chief Executive Officer (CEO) Panorama JTB Tours Hellen Xu mengatakan, target penjualan itu diharapkan dapat tercapai melalui penyelenggaraan pameran wisata The World of Holidays (WOH) yang dilakukan selama empat hari sejak 8-11 Maret 2018.
“Setelah adanya investasi dari JTB [Japan Travel Beaurau] yang telah berpengalaman lebih dari 100 tahun di bidang pariwisata, kami yakin dapat meraih fokus penjualan grup untuk musim libur Lebaran 10.000 orang dari deposit empat hari ini,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (8/3/2018).
Seperti diketahui, pada tahun lalu JTB Pte. Ltd. telah membeli total 30,1% saham dari Panorama Tours. Nilai total transaksi itu mencapai Rp369,71 miliar. Sejak saat itu, PT Panorama Tours Indonesia pun bertransformasi menjadi PT Panorama JTB Tours Indonesia.
Dia menjelaskan, setelah bersinergi dengan biro travel asal Jepang tersebut, pihaknya banyak mendapatkan kemudahan dalam memfasilitasi wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jepang. Salah satunya dalah fasilitas transportasi dan paket wisata harian yang tersedia di hampir semua daerah di Jepang. Selain itu, pihaknya juga kini dapat melakukan carter pesawat khusus untuk ke Hokaido untuk menawarkan harga tiket pesawat yang kompetitif.
“Biasanya Desember kami bisa carter flight ke Hokaido, kami blok khusus untuk pelanggan kami. Sekali carter bisa 1.000 orang, jadi harga tiket pesawat juga lebih kompetitif,” ujarnya.
Menurutnya, Panorama JTB Tours khusus memfasilitasi perjalanan ke luar negeri. Namun pihaknya tak memungkiri, penggabungan bisnis dengan JTB Tours juga membuat pihaknya membentuk divisi khusus untuk memfasilitasi wisatawan Jepang yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Feni Maria, ChiefMarketing Officers Panorama JTB Tour mengaku industri pariwisata outbond turut diuntungkan oleh kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk berwisata ke luar negeri. Dia mengaku tren berwisata pun mulai bergeser dari wisata belanja menjadi wisata pengalaman.
“Dua-tiga tahun belakangan ini muncul tren baru, millenial lebih ingin merasakan pengalaman baru. Kalau dulu harus punya budget dan waktu khusus dulu untuk travelling, kalau sekarang cukup distimulasi dengan promo, mereka akan beli. Masalah waktunya baru diatur nanti,” ujarnya.
Dia menyebut sejumlah negara yang memiliki destinasi populer bagi wisatawan nusantara antara lain Jepang, Korea Selatan, Vietnam. Selain itu, juga negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong.
Adapun paket wisata unggulan yang ditawarkan dalam WHO ini di antaranya paket menjelajahi China-Tibet, menyusuri Alaska dengan kapal pesiar, menikmati fenomena midnight sun di Iceland dan sebagainya. Rata-rata paket yang ditawarkan mulai dari Rp2 jutaan untuk paket ke Bangkok selama 3 hari 2 malam, hingga puluhan juta rupiah untuk paket wisata unggulan yang rata-rata membutuhkan waktu 5-7 hari.
Sementara untuk perjalanan domestik, pihaknya juga mengaku mulai mempromosikan sejumlah festival yang diadakan di beberapa daerah, seperti Festival Bunga Tomohon. Selain itu, juga tersedia paket wisata ke Yogyakarta, Batu, Bromo, Banda Aceh, Pulau Komodo dan Belitung yang dapat dinikmati mulai dari harga sekitar Rp1 juta.
“Sudah beberapa tahun belakang ini kami juga sangat commited to local travelling. Kami mengembangkan destinasi baru dan ikut mempromosikan event-event lokal,” ujarnya.