Bisnis.com, JAKARTA — Lelang dua proyek jalan tol senilai hampir Rp24,40 triliun ditargetkan akan dimulai paling lambat Mei 2018.
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Badan Pengatur Jalan Tol Eka Pria Anas mengatakan bahwa kedua proyek jalan tol yang segera memasuki tahapan lelang itu adalah Serang—Panimbang seksi 2 dengan perkiraan investasi Rp3,30 triliun dan Semarang—Demak dengan perkiraan investasi Rp20 triliun—Rp21 triliun.
Eka mengakui bahwa proses lelang Serang—Panimbang seksi 2 sepanjang 33 kilometer memang sedikit tertunda dari rencana pada kuartal pertama 2018 karena masih menunggu persetujuan skema availability payment (pembayaran berkala) oleh Kementerian Keuangan.
"Itu izin prinsipnya sudah, tinggal izin angkanya saja, scheme pendanaannya persis berapa dari Kemenkeu. Kami harap [lelang] bisa April atau Mei," katanya kepada Bisnis, Selasa (6/3/2018).
Pembangunan jalan tol Serang—Panimbang sepanjang 83,70 kilometer dilaksanakan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Pemerintah hanya akan mengerjakan seksi 2 sepanjang 33 kilometer, sisanya 50,67 kilometer dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang.
Baca Juga
Sementara itu, untuk pembangunan jalan tol Semarang—Demak masih menunggu analisis mengenai dampak lingkungan dan kepastian penetapan lokasi proyek.
Kendati demikian, Eka mengatakan bahwa instansinya telah menerima surat dari Gubernur Jawa Tengah yang mengharapkan agar proyek tersebut sudah bisa memulai pemancangan tiang perdana (groundbreaking) pada September 2018.
"Jadi, kalau begitu harusnya minggu-minggu ini sudah mulai lelang, paling lama mungkin awal April untuk Semarang—Demak," ujarnya.
Pembangunan jalan tol Semarang—Demak sepanjang 25,25 kilometer plus pembangunan tanggul sepanjang 10 kilometer sendiri memakan biaya sekitar Rp20 triliun—Rp21 triliun dengan dana yang disiapkan pemerintah lewat skema viability gap fund atau dana dukungan tunai Rp9 triliun—Rp10 triliun.