Bisnis.com, JAKARTA – PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB) menargetkan program revitalisasi fasilitas dan peralatan yang dimiliki BUMN galangan kapal tersebut dapat tuntas pada akhir tahun ini.
Direktur Utamaut PT DKB Wahyu Suparyono mengatakan DKB saat ini merupakan salah satu dari empat perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. Untuk itu, seluruh peralatan dan fasilitas DKB perlu direvitalisasi agar bisa memberikan layanan yang maksimal dan optimal kepada pelanggan.
“Di Jakarta saja ada tiga fasilitas galangan dan kondisi fasilitas dan peralatannya sudah seharusnya direvitalisasi,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela peresmian fasilitas gudang baru PT Air & Marine Supply di Jakarta pada Senin (5/3/2018).
Wahyu yang memimpin PT DKB sejak 19 Desember 2017 itu mengatakan pemerintah sudah memberikan suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN tersebut mencapai Rp.900 milliar yang akan digunakan antara lain untuk mengganti sebagian floating dock yang umurnya sudah tua, merevitalisasi peralatan di galangan kapal perseroan serta pengembangan jasa docking repair di Batam, Kepulauan Riau.
“Dalam waktu dekat akan dilakukan tender terbuka untuk perbaikan fasilitasdan peralatan di galangan Jakarta tersebut. Dalam hal ini kami ada anggaran sekitar Rp300 milliar,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan pengadaan kegiatan di tubuh BUMN tersebut, pihaknya sudah meminta pendampingan dari Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) Kejaksaan Agung agar terwujud good corporate governance.
“Beberapa galangan juga harus dilakukan revitalisasi, bahkan hampir semua galangan juga di Jakarta, Sabang, Banjarmasin, dan Cirebon. Saya targetkan pada tahun ini harus tuntas, sejak saya memimpin dalam dua bulan belakangan ini saya terus lakukan konsolidasi,” ujarnya.