Bisnis.com, JAKARTA – PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari mengembangkan lini bisnis berupa layanan logistik terintegrasi melalui dua anak perusahaannya yakni PT Air Marine & Sipply (Airin) yang selama ini bergerak pada bidang usaha pergudangan dan penumpukan peti kemas dan PT Kodja Terramarin (KTM) yang bergerak pada layanan dan produksi marine chemical.
Dirut PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB) Wahyu Suparyono mengatakan BUMN tersebut telah menugaskan PT Airin melakukan ekspansi untuk optimalisasi menggarap fasilitas basis logistik di kawasan Kabil, Batam, Kepulauan Riau, di areal lahan seluas 6 hektare dari total lahan milik DKB seluas 20 Ha di sana.
Sebagai tindak lanjut ekspansi itu, sudah dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) antara Dirut PT Airin Rudolf Valentino Bey dengan Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam Dadan Kurniadiputera, pada 28 Februari 2018 terkait dengan kerja sama jasa kepelabuhanan untuk keperluan bongkar muat compressed natural gas (CNG) guna keperluan pembangkit listrik tenaga mesin gas, di wilayah Batam.
“Ini merupakan pengembangan yang pertama kali untuk tanah daratan milik DKB dilakukan anak perusahaan untuk menggenjot optimalisasi aset lahan yang kami miliki untuk kemajuan perseroan. Strategi pengembangan dalam rangka penyehatan DKB saat ini dilakukan melalui pemberdayan dua anak perusahaan itu yakni PT Airin dan KTM,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela silaturahmi Direksi DKB dengan karyawan PT Airin dan KTM di Jakarta pada Senin (5/3/2018).
Pada kesempatan itu juga diresmikan pengoperasian fasilitas gudang baru PT.Airin seluas seluas 3.670 m2 untuk mendukung aktifitas layanan jasa logistik dan pergudangan kargo umum di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Fasilitas gudang yang terletak di Jalan Sindang Laut, Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara itu, dibangun PT Airin melalui dana internal perseroan dengan investasi mencapai Rp5,5 milliar untuk pengerasan lahan dan perbaikan gudang.
DKB juga menugaskan PT Airin dan PT KTM untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan menyiapkan pusat logistik berikat (PLB) seluas 1,5 ha di Cikampek menggandeng Pemprov Jawa Barat dalam rangka memacu kontribusi DKB mendukung percepatan arus barang dan rantai pasok industri logistik dan maritim.
“Dorongan pengembangan bisnis kepada dua anak perusahaan itu sebagai portofolio bisnis DKB untuk menjadikan perusahaan lebih baik,” tuturnya.
Wahyu mengatakan DKB juga akan menggandeng PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tentang jasa perbaikan tug boat, karena pada era sekarang ini meneg BUMN telah mengarahkan untuk melakukan sinergi antar-BUMN.
Dengan kerja sama itu, nantinya kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kapal-kapal dari Pelindo III Marine Service akan diserahkan kepada PT DKB. “Rencana MoU atau kerja samanya akan kami tandatangani pada Rabu ,7 Maret 2018,” ungkapnya.
Wahyu mengatakan DKB saat ini merupakan salah satu dari empat perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. Untuk itu, seluruh peralatan dan fasilitas DKB perlu direvitalisasi agar bisa memberikan layanan yang maksimal dan optimal kepada customer.
“Di Jakarta saja ada tiga fasilitas galangan dan kondisi fasilitas dan peralatannya sudah seharusnya direvitalisasi,” ujarnya.
Wahyu yang memimpin PT DKB sejak 19 Desember 2017 itu mengatakan pemerintah sudah memberikan suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN tersebut mencapai Rp.900 milliar yang akan dipergunakan untuk antara lain mengganti sebagian floating dock yang umurnya sudah tua, merevitalisasi peralatan digalangan kapal perseroan serta pengembangan jasa docking repair di Batam.
“Dalam waktu dekat akan dilakukan tender terbuka untuk perbaikan fasilitasdan peralatan di galangan Jakarta tersebut. Dalam hal ini kami ada anggaran sekitar Rp.300 milliar.
Dalam pelaksanaan pengadaan kegiatan di tubuh BUMN tersebut, pihaknya sudah meminta pendampingan dari Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) Kejaksaan Agung agar terwujud good corporate governance.
“Beberapa galangan juga harus dilakukan revitalisasi, bahkan hampir semua galangan juga Di Jakarta, Sabang, Banjarmasin, dan Cirebon. Saya targetkan pada tahun ini harus tuntas, sejak saya memimpin dalam 2 bulan belakangan ini saya terus lakukan konsolidasi,” ujarnya.