Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono rencananya akan memanggil seluruh badan usaha yang telah dievaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi di kantornya, besok, Kamis (1/3/2018).
Basoeki mengatakan pertemuan dengan badan usaha tersebut dimaksudkan untuk kembali memastikan kesiapan badan usaha yang kembali diberikan izin melanjutkan pekerjaan konstruksi layang.
"Besok saya kumpulkan lagi supaya yakin betul. Semuanya (badan usaha) di sini, mungkin setelah saya dari acara di Kejaksaan," katanya, Rabu (28/2/2018).
Menurut Basoeki, dengan evaluasi yang telah dilakukan KKK sejauh ini, seharusnya ada perubahan yang linear dengan perbaikan mekanisme kerja badan usaha.
"Mestinya dengan adanya ini mereka berubah. Misalnya, pengawasannya ditambah atau enggak. Saya mau tahu persis," katanya.
Dari 37 proyek yang dievaluasi KKK, sebanyak 32 proyek diberikan izin melanjutkan pekerjaan konstruksi layang dengan 8 proyek diizinkan lanjut dengan catatan.
Sisanya, ada tiga proyek yang masih dicantumkan dalam daftar kendati sudah beroperasi dan tidak ada proyek konstruksi, yakni jalan tol kertosono—Mojokerto, tol Ngawi Kertosono dan Cinere—Jagorawi. Sementara itu, 1 proyek yakni tol Serang—Panimbang belum melakukan pekerjaan konstruksi layang. Dan 1 proyek sisanya yakni tol Serpong—Balaraja belum mengumpulkan berkas dan melakukan presentasi.
Seluruh Badan Usaha Konstruksi Dipanggil Menteri PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono rencananya akan memanggil seluruh badan usaha yang telah dievaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi di kantornya, besok, Kamis (1/3/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
56 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
8 jam yang lalu